Rabu, 30 Desember 2015

Pria Banyak Pikir-pikir untuk Menikah?

Bicara soal pernikahan pada kaum pria, hasilnya memang tidak seromantis jika membahasnya dengan wanita. Sebab, tidak semua pria yang antusias dalam memandang sebuah lembaga pernikahan.


Umumnya, pria memang tidak terlalu bersemangat dengan pernikahan. Ada yang menganggap pernikahan sebagai “batasan”, tapi banyak pula yang memandangnya sebagai sebuah perjalanan baru yang membahagiakan.
Lalu, mengapa beberapa pria acap kali perlu piker panjang dalam kurun waktu yang lama untuk memutuskan apakah hubungan berlanjut lebih serius?
“Pria memiliki kekhawatiran berlebih yang tidak rasional ketika berhadapan pada komitmen jangka panjang.
tak sedikit pria yang takut akan perubahan sifat pasangan ketika berumahtangga.
“Finasial, seks, keluarga, dan prinsip hidup, menjadi pertimbangan utama pria saat mencari kecocokan dengan pasangan,”
Selain itu, biasanya pria mengatakan bahwa pernikahan membuat mereka merasa cepat tua.
“Saya telah mendengar dan mempelajari banyak pasangan kekasih. Mereka terlihat tua dan membosankan setelah menikah. Banyak pria tidak mau mengalami dua hal itu,”
Kemudian, alasan lain yang membuat pria ragu menikah.
“Terputus dari lingkungan sosial, merasa tidak trendi, dan monoton, menjadi beberapa alasan lain yang memberatkan pria untuk segera menikah.
Pria yang memiliki beberapa ketakutan tersebut, biasanya memiliki kehidupan yang aktif, banyak teman, dan senang berpetualang.
“Mereka seperti belum rela untuk mengenyampingkan semua aktivitas dan kebebasan untuk menikah,”
Namun, satu hal yang membuat pria mantap menikah adalah cinta.
Pria yang telah jatuh cinta dengan pasangan masing-masing, tak akan ragu-ragu untuk segera membawa hubungan ke tahap lebih lanjut.
Persoalan komitmen menjadi hal yang sering diperdebatakan dalam sebuah hubungan. Berbeda dengan wanita, pria biasanya jadi pihak yang dianggap enggan atau malas berkomitmen. Jangankan menikah, pacaran serius saja perlu pikir dua kali. Sebenarnya apa sih penyebab mereka enggan berkomitmen? Apakah pasanganmu termasuk ke dalam tipe pria seperti ini, Sobat?
Tidak bisa bebas
Selain bekerja, pria suka menghabiskan waktu luangnya dengan menjalankan hobi, bermain game, atau kumpul bersama teman-teman. Jadi jangan kaget jika si dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam melakukan hal-hal tersebut. Banyak pria berpikir bahwa saat ia memutuskan untuk berkomitmen, kebebasannya untuk bermain, menjalankan hobi bahkan kumpul bersama teman-teman akan terenggut.
Logika vs Perasaan
dalam mengambil keputusan, wanita cenderung menggunakan perasaannya sedangkan pria lebih suka memakai logika. Saat diajak menikah misalnya, pria tidak hanya memikirkan hal-hal bahagia saja. Mereka juga mempertimbangkan hal lain seperti persoalan materi, kesiapan mental hingga tanggung jawab yang nantinya mesti diemban.
Merasa belum mapan
Menjalin komitmen serius seperti halnya pernikahan juga butuh modal yang tidak sedikit. Tak hanya cinta dan kasih sayang, kemapanan dalam membangun hubungan serius acapkali membuat pria takut. Kebanyakan pria tentu ingin memberikan yang terbaik pada pasangannya; rumah, kendaaraan, tabungan, pekerjaan tetap, usaha sampingan. Banyak hal yang ingin mereka persiapkan. Saat belum bisa memenuhi semuanya, mereka akan berpikir bahwa lebih baik hidup sendiri dulu.
Takut dikecewakan
Ternyata bukan cuma wanita yang takut dikecewakan, pria juga. Trauma percintaan di masa lalu seperti diselingkuhi atau dikhianati sering menjadi alasan mengapa pria masih enggan menjalin hubungan serius dengan lawan jenisnya. Selain itu, pria butuh waktu untuk memupuk rasa percaya pada pasangannya sebelum melangkah ke hubungan yang lebih serius.
Tidak suka dipaksa
Sebenarnya para pria paham akan kekhawatiran kaum wanita tentang umur dan pernikahan. Tapi semakin dipaksa, pria akan semakin menolak untuk berkomitmen. Menurut mereka, sikap memaksa berarti melanggar hak-hak dan kebebasannya. Jadi jangan heran ya, Sobat jika si dia selalu mengganti topik obrolan saat kamu mulai bicara soal komitmen.
Sulit berkompromi
Salah satu yang dibutuhkan dalam sebuah ikatan pernikahan adalah kemauan untuk berkompromi dengan pasangan. Saat berbeda pendapat misalnya, pasangan haruslah sama-sama bisa mengontrol emosi dan menghadapi masalah dengan sikap yang dewasa. Jika sama-sama ngotot atau tidak mau mengalah, pertengkaran pun akan lebih sering terjadi. Pria sering memikirkan aspek ini.
Ada banyak pria yang sudah tergolong mapan dan berumur, yaitu di atas 40 tahun, tapi tidak kunjung menikah karena beberapa alasan tanpa mengetahui risikonya. Tidak hanya wanita yang menghadapi risiko menikah terlambat, pria pun juga begitu.


Beberapa Alasan yang Dipakai Pria Telat Menikah


1. Belum Siap Berkomitmen.
Acap kali menjadi sebuah alasan pria telat menikah karena ini merupakan alasan yang digunakan menjadi sebuah tameng ketika pria yang sudah matang ditanyai soal kapan menikah. Ada juga yang secara jujur mengungkapkan bahwa ia tidak bisa setia terhadap satu wanita dan menikah hanya akan membuatnya hidup terkekang.


2. Menikah Identik dengan Melepas Kebebasan.
Ada beberapa pria yang tampaknya tidak suka kalau harus hidup terikat dengan menikah, karena itu sama saja bahwa ia tidak punya kebebasan lagi. Menikah menjadi sebuah momok bagi mereka, apalagi kalau sudah punya anak, hidup tidak akan nikmat lagi.


3. Menunggu Cinta Sejati.
Juga menjadi alasan yang kerap digunakan oleh para pria ketika ditanya soal pernikahan. Hal ini kemudian mengiring ke dampak terlambat menikah. karena terlalu lama memilih dan menyeleksi akhirnya tidak sadar bahwa usia sudah cukup tua. Bergonta-ganti pacar hingga mendapatkan satu cinta sejati dilakukan beberapa pria dan itulah yang menyebabkan mereka tidak siap-siap untuk menikah dan akhirnya menikah ketika umur pun sudah sangat tinggi.


4. Perceraian Adalah Risiko Pernikahan.
Dan ketika hal tersebut terjadi, meski sudah jadi mantan suami, ia masih harus membiayai anak dan mantan istri. Hal inilah yang juga ada di pikiran para pria sehingga merasa enggan untuk menikah. Tapi dalam hal ini ada kemungkinan mereka berubah pikiran tapi setelah umur sudah banyak.


5. Menunggu Finansial (Keuangan) Stabil.
Bagi para pria yang belum mapan akan merasakan juga ruginya telat menikah karena mereka akan cenderung menunggu sampai finansial mereka stabil sehingga bisa mencukupi kebutuhan anak dan istri nantinya. Mengumpulkan uang untuk menikah dan berumah tangga tidaklah mudah, kecuali sang istri adalah wanita yang bekerja juga. Hal ini bisa jadi memakan waktu yang tidak sebentar dan akhirnya membuat si pria terlambat menikah.


1. Sudah Beranjak Tua Tapi Anak Masih Kecil.
Yang seharusnya di usia sekian, Anda sudah bisa melihat anak lulus SMA atau kuliah, anak masih sangat kecil. Banyak juga kekhawatiran semacam ini yang dirasakan oleh para pria karena mereka pun takut bahwa sebelum bisa menimang cucu dari anaknya, mereka sudah tidak ada.


2. Semakin Bertambah Umur, Bertambah Tua dan Sakit-Sakitan.
Bagus kalau Anda punya gaya hidup sehat sehingga di umur yang tidak muda tubuh tetap bugar dan jauh dari penyakit, tapi sayangnya penyakit pun tidak pandang bulu dan bisa datang kapan saja. Sebagai seorang suami, Anda patut menjaga dan melindung istri dan anak, lalu bagaimana kalau menikah terlambat lalu malah akhirnya sakit-sakitan, sedangkan anak masih sangat kecil. Maka sebelum terlalu tua, ada baiknya untuk memutuskan menikah supaya risiko ini bisa dihindari.


Ada berbagai alasan yang menyebabkan seorang pria bisa terlambat menikah, tapi dua hal yang tidak dapat terhindarkan adalah anak masih kecil dan Anda semakin tua, serta anak masih kecil dan Anda sudah sakit-sakitan.


Hampir sebagian besar wanita yang menjalin suatu hubungan percintaan memimpikan agar bisa menikah dengan pria yang dicintainya. Sebenarnya, impian untuk membangun rumah tangga yang bahagia bukan milik kaum wanita saja. Tak sedikit pria yang juga memiliki impian seperti itu. Namun, tak sedikit pula pria yang merasa takut untuk memasuki fase kehidupan pernikahan. Alasan karena takut berkomitmen, belum siap atau karena alasan lainnya, sering kali membuat kaum pria secara tidak sadar menunda pernikahan.
Jika selama ini kita berpikir bahwa kebanyakan pria yang menunda pernikahan itu disebabkan karena mereka takut akan komitmen, mungkin ada benarnya. Namun ternyata, tak hanya hal itu yang membuat kaum pria menunda-nunda pernikahan. Masih ada beberapa penyebab lainnya yang membuat pria belum ingin segera menikah meskipun sudah lama menjalin hubungan dengan seorang wanita.


Berikut beberapa alasan lain mengapa pria belum juga mau menikah:
Trauma akibat kegagalan pernikahan orang tuanya
Tidak sedikit pria yang lahir dari keluarga “broken home” akibat kegagalan pernikahan orang tuanya menjadi pribadi yang takut bahkan tidak percaya akan komitmen pernikahan. Perceraian kedua orang tuanya memunculkan rasa trauma dalam dirinya untuk membina rumah tangga. Perasaan trauma itu tanpa sadar merasuki dirinya sehingga terbentuklah sebuah persepsi negatif dalam dirinya akan arti sebuah pernikahan. Trauma tersebut tidak seketika muncul ketika pernikahan orang tuanya berakhir, namun biasanya sudah mulai tumbuh sejak masa-masa percekcokan orang tuanya.
Bila rasa trauma itu melekat kuat dalam dirinya, maka ia tentu masih belum berani mengambil keputusan besar untuk berada dalam sebuah komitmen pernikahan. Takut akan bernasib sama dengan pernikahan orang tuannya dan bila ketakutannya terbukti, ia merasa takut kalau-kalau anaknya nanti juga akan mengalami kesedihan dan trauma yang sama dengan yang pernah ia rasakan. Meskipun tidak semua anak “broken home” mengalami trauma seperti itu, namun perlu disadari pula bahwa hal ini tak sedikit terjadi dan menjadi hambatan terberat bagi pria untuk berkomitmen serius dalam sebuah pernikahan.
Masih ingin fokus pada karirnya
Ada beberapa pria yang merasa karir adalah pencapaian terbesar dan kesuksesan sejati bagi dirinya. Pria seperti ini biasanya menganggap harga dirinya masih dipertaruhkan bila belum memiliki karir yang bagus. Untuk itu, ia akan berusaha dan fokus pada segala hal yang dapat meningkatkan prestasinya dalam bekerja. Biasanya pula, tipe pria seperti ini menganggap bahwa menikah akan menghambatnya dalam mengejar segala mimpi dan ambisi karirnya. Mereka beranggapan bahwa tanggung jawab yang besar menjadi seorang suami dan ayah pastinya akan memperlambat kemajuan karirnya. Selain itu, anggapan lain bahwa wanita pasti akan lebih menyukai laki-laki yang sudah mapan dan sukses secara karir akan membuat pria merasa harus fokus terlebih dahulu mengejar karir sebelum memutuskan untuk menikahi seorang wanita.
Takut bosan bila sudah menikah
Ada juga loh beberapa tipe pria yang seperti ini. Anggapan bahwa “bila saya menikah nanti pasti akan ada masa dimana saya merasa bosan”. Bisa bosan akan kehidupan pernikahan yang menurut mereka sudah tidak bisa melakukan kegilaan-kegilaan yang biasa dilakukan sewaktu masih melajang, bisa juga takut merasa bosan hanya berhubungan dengan satu wanita saja. Kalau dicermati lebih dalam lagi, bisa disimpulkan pria dalam kategori ini mungkin belum siap berkomitmen hanya dengan satu wanita saja dan merasa takut kehilangan kebebasannya.


Belum siap menjadi ayah
Pria yang termasuk kategori seperti ini biasanya menjadikan alasan belum siap menjadi ayah atau memiliki anak sebagai alasan kuatnya untuk menunda pernikahan. Dalam benak mereka, memiliki anak membutuhkan tanggung jawab yang besar, biaya yang tak kecil pula, kerepotan yang luar biasa, kebebasan yang berkurang, dan lain sebagainya.


Belum yakin dengan pasangannya (kekasihnya)
Bila si pria sudah memiliki pasangan namun masih tetap menunda-nunda pernikahan bisa jadi si pria masih merasa belum yakin dengan pasangannya sekarang. Ketidakyakinan itu membuatnya merasa takut untuk membayangkan bahwa dengan menikah maka ia hanya akan berhadapan dan berhubungan cukup dengan dekat hanya dengan satu wanita saja, wanita yang sama yang setiap hari dilihat dan ditemuinya, wanita yang sama yang akan masuk lebih dalam lagi dalam ruang kehidupannya dan mengetahui lebih dalam lagi tentang privasi-privasinya.
Terkadang tipe pria seperti ini juga merasa belum memiliki kecocokan yang cukup baik dengan kekasih yang dipacarinya. Bisa jadi merasa belum terlalu cocok dalam hal pemikiran, tindak tanduk, kepribadian, atau yang lainnya. Ia bukan tidak mencintai pasangannya, hanya masih butuh waktu lebih lama lagi untuk meyakinkan diri bahwa pasangannya (kekasihnya) adalah satu-satunya wanita yang tepat dan cocok, yang akan menemaninya menghabiskan sisa hidupnya nanti.
Takut tidak bisa membahagiakan pasangannya
Biasanya hal ini adalah efek dari pencapaian karir yang belum maksimal. Karena merasa masih belum cukup mapan, merasa belum memiliki modal yang cukup, maka si pria takut keterbatasannya itu membuatnya tak bisa menghidupi istri dan keluarganya nanti. Takut tak bisa memenuhi kebutuhan secara financial dan lain sebagainya. Bagi pria yang seperti ini, harga diri seorang pria akan tergores bila tak bisa membahagiakan istri dan anak-anaknya nanti. Prinsip akan harga diri yang kuat seperti ini membuat si pria menunda untuk berkomitmen lebih serius dengan wanita.
Takut bahwa pernikahan akan membuat si wanita berubah
Ada juga beberapa tipe pria yang memiliki kekhawatiran cukup besar bahwa pernikahan pasti otomatis akan mengubah wanita. Mereka khawatir pasangannya yang biasanya lembut dan pengertian sewaktu sebelum menikah berubah menjadi wanita yang banyak menuntut, cerewet, cemburuan, dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya.
Ketakutan bahwa pernikahan akan berubah menjadi pengekangan membuat pria-pria tipe ini belum siap berumah tangga. Ia merasa lebih nyaman menjalin hubungan serius dengan wanita yang belum jadi istrinya karena yakin bahwa si wanita tersebut masih tetap akan bersikap manis dan sesuai dengan apa yang diharapkannya seperti dalam masa-masa pacaran.
Merasa masih punya banyak waktu
Tidak seperti wanita yang terkadang merasa sudah sangat telat menikah bila usia sudah menginjak kepala 3. Pria merasa bahwa tidak ada batasan umur bagi mereka untuk memulai sebuah pernikahan. Anggapan masyarakat umum yang memandang “biasa” saja bila si pria telat menikah membuat pria merasa tenang dan tidak seperti dikejar waktu untuk terburu-buru menikah. Karena hal itu, kebanyakan mereka ingin menikmati sepuas-puasnya semua kenikmatan dan kebebasan yang bisa ia dapatkan sepenuhnya bila ia belum terikat dalam sebuah penikahan. Dalam benaknya, “Santai saja, tak perlu buru-buru. Aku seorang pria dan tak ada batasan bagiku kapan harus menikah”


Tidak terlalu tertarik dengan pasangannya
Mungkin muncul pertanyaan, “mengapa dipacari bila tak terlalu tertarik?” Tipe pria seperti ini biasanya hanya mencari wanita hanya untuk sebagai status sosial saja. Apalagi bila teman-teman sekitarnya sudah memiliki kekasih semua, biasanya tipe pria ini merasa malu bila berbeda dari teman-temannya tersebut. Lantas, ia mencari pacar hanya agar tidak malu, takut terkesan tidak laku atau alasan lainnya. Bisa juga ia memacari seorang wanita hanya agar bisa mendapatkan perhatian dari seorang wanita. Mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang wanita, merasa ada yang mengurus, ada yang membantu dalam segala hal membuatnya memacari seorang wanita meskipun ia tidak terlalu mencintainya. Dan biasanya untuk kasus seperti ini, si pria akan mencari sosok wanita yang benar-benar pengertian dan perhatian padanya.


Merasa harus membahagiakan orang tua dan keluarga terlebih dahulu
Tipe pria seperti ini akan menunda menikah karena ingin membahagiakan kedua orang tua dan keluarga besarnya terlebih dahulu. Biasanya pria yang seperti ini adalah pria yang menjadi tulang punggung atau seseorang yang benar-benar diharapkan dalam keluarga. Setelah selesai sekolah, mendapatkan pekerjaan lantas tidak segera ingin menikah. Melainkan ia harus memenuhi segala kecukupan materi dan finansial keluarga. Alasan ini adalah alasan yang cukup kuat baginya untuk menunda pernikahan.


Merasa belum menemukan seseorang yang tepat
Bila seorang pria sudah menemukan seorang wanita yang diyakininya adalah sosok seorang wanita yang tepat untuk mendampinginya, apapun alasannya maka tak akan membuat si pria tersebut ragu untuk segera mengikat dan menikahi wanita pujaannya tersebut. Tipe pria seperti ini akan menunda untuk menikah sampai ia yakin bahwa ia telah menemukan belahan jiwa yang benar-benar tepat untuknya.


Bisa mendapatkan kepuasan s*ks tanpa harus menikah
Terkesan sangat tidak baik memang. Namun, ada juga beberapa pria yang masuk dalam kategori seperti ini. Karena merasa kebutuhan nya sudah bisa terpenuhi tanpa harus menikah, maka ia merasa tidak ada alasan untuk terburu-buru menikah. Dan biasanya juga tipe pria yang memandang dari kaca mata s*ks semata ini, cenderung menikmati hubungan s*ks bebas yang tidak cukup dengan satu wanita saja.
Sangat disayangkan memang karena dalam era yang seperti sekarang ini, banyak pasangan muda-mudi yang menunda menikah dengan seribu alasan tapi tetap ingin merasakan salah satu madu pernikahan. Akibatnya, tak jarang pula mereka memutuskan untuk tinggal dan hidup bersama tanpa adanya ikatan pernikahan. Dan bila yang terjadi pada akhirnya si wanita hamil di luar nikah, baru si pria terpaksa menikahi si wanita.
Sungguh ironi ya melihat fenomena seperti ini. Seharusnya, hal-hal seperti ini tidak dianggap wajar meskipun saat ini semakin marak dan dianggap lumrah. Apapun alasannya, hal ini tentu tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran. Hal yang salah dan tidak baik tetap tidak bisa dianggap benar dan baik hanya karena sudah biasa dan lumrah dilakukan orang. Bila ingin merasakan madu pernikahan, ya menikahlah. Jangan ingin mencicipinya saja sampai habis lalu nantinya akan terasa hambar dan basi bila sudah benar-benar memilikinya.

3 komentar:

  1. penyebab pria tidak mau diajak menikah http://www.hadiantoko.net/2016/06/3-hal-penyebab-pria-tidak-mau-diajak.html

    BalasHapus
  2. B O L A V I T A Bandar Resmi Taruhan Online Indonesia
    Kunjungi Website Kami www.bolavita.vip Sekarang Juga.

    Menyediakan Banyak Permainan Online Yang Sangat Disukai Dikalangan Player Di Indonesia. Diantaranya :
    - Sabung Ayam
    - Casino
    - Bolatangkas
    - Taruhan Bola / Sportsbook
    - Poker, Kiu-Kiu, Ceme
    - Tembak ikan
    - Slot Game
    - Togel online SGP / HK / KL

    Klik ==> ANGKA MAIN HARI INI

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kontak CS Kami (Online 24jam)
    WA: 0812-2222-995
    BBM: BOLAVITA
    WeChat: BOLAVITA
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus