Rabu, 30 Desember 2015

Tua Oke, Pikun No Way!

Pernahkah Anda melihat atau mengalami situasi ini, Anda sedang bergegas pergi untuk menjumpai rekan namun masih sibuk mencari telepon seluler yang sebenarnya berada dalam genggaman Anda. Atau, Anda mungkin sibuk mencari benda yang sebelumnya telah Anda simpan. Ya, kondisi demikian sering dialami oleh kaum lansia dan bisa jadi gejala pikun, terutama jika ini sering terjadi. Tentu, sangat menjengkelkan bukan?

Mengatasi Pikun Di Usia Lanjut:
Hal ini dapat dilakukan dengan melatih kinerja otak Anda, sama halnya seperti menjaga kebugaran tubuh dan otot tetap kuat demikian pula halnya dengan otak, Anda memerlukan latihan mental yang dapat memperkuat jaringan sel pada otak yang disebut neuron. Hal ini terjadi jika Anda bersedia melakukan aktivitas yang baru dan bukan sekadar rutinitas saja. Bagaimana cara melakukannya:
Kembangkanlah minat baru — ini bisa di wujudkan dalam bentuk seni, misalnya membuat patung , menyusun puzzle, mengisi teka-teki silang, mempelajari bahasa baru, bermain tebak kata, dan kegiatan yang memicu otak untuk berpikir. Anda juga dapat mempelajari dan mengunjungi tempat yang menarik di sekitar Anda.
Pentingnya interaksi sosial — hubungan dua arah sewaktu bercakap-cakap akan membantu otak agar tidak berada dalam keadaan pasif, hal ini juga bertujuan untuk menghindari kebosanan dan mempertahankan ketajaman otak dalam merespon atau memberikan umpan balik.
Ceritakan kembali — jika Anda membaca buku atau memperoleh informasi apapun cobalah untuk menceritakannya kepada anggota keluarga, kerabat atau orang lain. Halnya sama sewaktu Anda mendengar dan melihat berita dari televisi guna melatih ingatan jangka pendek dan panjang.
Gunakan Indra — aktif secara fisik juga berfungsi dalam mengembangkan daya ingat agar tidak mudah pikun. Menggunakan seluruh indra setiap harinya akan menguatkan sinyal respon pada otak. Anda juga dapat mencoba untuk menggunakan tangan yang tidak dominan saat menggosok gigi, menggunakan telepon, dan menekan tombol pada remote TV.
Bantuan Keluarga Bagi Anggota yang Berusia Lanjut
Kaum lansia butuh banyak dukungan dari keluarga, mengingat kondisi fisik mereka mulai melemah dan fungsi tubuh mulai menurun, bagaimana anggota keluarga dapat membantu?
Menjaga harga diri kaum lansia—sebagai seorang anak ada baiknya untuk mengembangkan kesabaran, walau mereka bisa jadi melakukan kesalahan kecil yang sama berulang kali. Orang tua yang berada dalam situasi demikian memiliki perasaan yang peka, sehingga kata-kata yang keras seringkali menurunkan harga diri mereka dan membuat mereka tampak tidak berharga. Ada baiknya jika Anda selalu melibatkan mereka dalam acara rekreasi keluarga atau hal-hal sederhana lainnya.
Memberikan bantuan praktis—anda dapat memperlihatkan perhatian dengan mengamati kebutuhan mereka baik secara emosi ataupun jasmani, bahkan secara spiritual. Memperlihatkan sikap seperasaan dan rela mendengarkan keluhan orang tua seringkali cara yang tepat untuk memahami apa yang mereka butuhkan dan mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu.
Sewaktu Anda merawat orang tua yang lansia dan sering lupa, posisikanlah diri sebagai orang tua yang merawat Anda semasa kecil. Setidaknya Anda dan orang tua memiliki satu kesamaan yaitu keterbatasan. Tanpa orang tua, Anda tentu tak dapat menikmati kehidupan, demikian pula dengan orang tua.
"Sering lupa apa yang baru saja dikatakan? pusing mencari sesuatu yang sebenarnya sudah kita bawa? kalau hal ini sering terjadi pada diri anda, waspadalah bisa jadi anda terkena gejala demensia"
Proses penuaan identik dengan penyakit dan kepikunan. Banyak orang akan segera mencari bantuan medis jika terserang salah satu dari penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular. Namun, tidak demikian halnya jika seseorang mengalami kepikunan.
Sebagian besar orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yang hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin.
Salah satu tipe demensia adalah demensia alzheimer, yaitu proses penurunan daya ingat yang sangat parah sehingga mengganggu kehidupan sosial penderitanya. Di Amerika Serikat, demensia alzheimer merupakan penyakit keempat penyebab kematian setelah penyakit jantung, kanker, dan stroke.
Penyakit alzheimer merupakan penyakit demensia tersering dan menurunkan hingga 50 persen tingkat harapan hidup penderitanya. Karena itu, sangat disayangkan jika masyarakat menganggap remeh penyakit ini.
"Meski tidak menyebabkan kematian secara langsung seperti kanker, pasien yang mengalami penurunan daya ingat bisa meninggal akibat berbagai hal, misalnya kecelakaan," ( Prof. Dr. Sidiartc Kusumoputro)
Secara teoretis, 5 persen dari populasi golongan lanjut usia berisiko terkena demensia. Demensia alzheimer ini biasanya menyerang golongan SENIOR di atas 65 tahun. Penyebabnya faktor genetik, virus, radikal bebas, dan pencemaran.
Akhir-akhir ini ditemukan gejala keterkaitan erat antara kepikunan dengan penyakit hipertensi; diabetes, hiperkolesterolemia, jantung, dan stroke. Karena itu, penyandang penyakit ini meskipun masih berusia pra SENIOR perlu mewaspadai kemungkinan munculnya gejala demensia alzheimer.
Yang disayangkan, biasanya orang yang terkena demensia alzheimer tidak menyadari dirinya adalah penderita. Kalaupun mengetahui, tidak segera mencari bantuan medis.
"Pikun adalah penyakit, seperti alzheimer. SENIOR  normal tidak akan pikun, hanya mengalami penurunan daya ingat karena proses penuaan,"
Gejala Demensia

Hal yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adannya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah SENIOR dengan usia enam puluh lima tahun keatas. SENIOR penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap awal, mereka sebagaimana SENIOR pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. Kejanggalan awal dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat nama cucu mereka atau lupa meletakkan suatu barang.
Mereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat yang tinggal bersama, mereka merasa khawatir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bahwa mungkin  kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.

Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi pada SENIOR, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. Kondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan memperparah kondisi SENIOR. Pada saat ini mungkin saja SENIOR menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga membawa SENIOR penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan.

Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan. Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia. Mengkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal yang mudah dan cepat, perlu waktu yang panjang sebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada lima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status mental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium.

Pada tahap lanjut demensia memunculkan perubahan tingkah laku yang semakin mengkhawatirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh Lansia penderita demensia. Pemahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar merawat mereka. Perubahan tingkah laku (Behavioral symptom) yang dapat terjadi pada Lansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh, cemas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, melawan, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari tempat tinggal.

Demensia alzheimer sebenarnya dapat dicegah dengan menjaga pikiran tetap tenang, melakukan gerak badan teratur, dan menjalani gaya hidup sehat. Menjadi tua tidak harus dibarengi kepikunan jika kita memiliki pengetahuan tentang penyakit ini.

Lanjut Usia (Lansia) tidak identik dengan pikun, perlu diketahui bahwa pikun bukanlah hal yang normal pada proses penuaan. Lansia dapat hidup normal tanpa mengalami berbagai gangguan memori dan perubahan tingkah laku seperti yang dialami oleh Lansia dengan demensia. Sebagian besar orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yang hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin (Harvey, R. J. et al. 2003). Tulisan ini akan berfokus pada demensia yang diderita oleh Lansia dan perawatan yang dapat dilakukan keluarga sebagai support system yang penting untuk penderita demensia.

Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.

Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.
Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.

Pengertian & Penyebab Demensia

Demensia dapat di artikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive)

gangguan kognitif adalah gangguan pada proses pikir, memori, perhatian dan persepsi

Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit Alzheimer, penyakit vascular (pembuluh darah, cth: stroke), demensia Lewy body, demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit lain.

Lima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf di otak mati, sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.   

Faktor Resiko Orang Lanjut Usia Terkena Demensia?

untuk demensia yang disebabkan alzheimer, faktor resiko:
genetik
alkohol
trauma
diabetes mellitus

untuk demensia yang disebabkan gangguan vaskular/pembuluh darah, faktor resiko:
hipertensi
gangguan jantung
diabetes mellitus
gangguan faktor pembekuan darah

Gejala Demensia

Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari

Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda

Sering terjadi perubahan kepribadian.

Gejala awal biasanya adalah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi; tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau perubahan kepribadian lainnya.

Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara; penderita menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat

Ketidakmampuan mengartikan tanda-tanda bisa menimbulkan kesulitan dalam mengemudikan kendaraan.
Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya.

Beberapa penderita bisa menyembunyikan kekurangan mereka dengan baik.
Mereka menghindari aktivitas yang rumit (misalnya membaca atau bekerja).
Penderita yang tidak berhasil merubah hidupnya bisa mengalami frustasi karena ketidakmampuannya melakukan tugas sehari-hari.
Penderita lupa untuk melakukan tugasnya yang penting atau salah dalam melakukan tugasnya.

Pikun di usia tua memang tidak bisa dibiarkan, ada beberapa cara pencegahan yang bisa anda coba untuk mengatasinya. Kami akan memberikan 6 cara tips untuk membuat pikun setidaknya bisa berkurang dari kehidupan anda di masa tua, apa sajakah itu :
1. Menekuni Hobi
Kegiatan ini merupakan lngkah awal untuk anda agar anda terhindar dari stress dan kepikunan. Kegiatan ini sangat cocok untuk usia lansia misalnya berkebun, memperbaiki sesuatu. dll.

2. Aktivitas sosial
Di usia lanjut sebaiknya kita jangan hanya berdiam diri di rumah, kita uga harus bersosialisasi bergabung dengan teman yang sebaya atau uga yang lebih muda. Ikutlah paguyuban atau wadah, LSM dimana kita bisa bertemu dan berkomunikasi dengan banyak orang

3. Mengisi TTS
Cara yang satu ini manfaatnya adalah untuk mengasah otak dan mengingat masa lalu, dosamping penetahuan TTS juga bisa menggali kenangan yang harus kita ingat lagi.

4. Selalu beraktifitas
Jangan diam dirumah, usahakan unutk berolahraga setidaknya olahraga ringan seperti jalan kaki di pagi hari karena akan membantu membugarkan tubuh anda,

5. Menggambar (drawing meditation)
Nah cara yang satu ini mungkin bisa anda lakukan, gambarlah sesuka hati yang bisa mewakili perasaan anda. anda juga bisa menggambar tempat yang paling anda sukai. DImulai dengan membayangkan dan memulaskan pena di atas kertas gambar.

6. Senam otak
Senam otak jenisnya adalah dengan memfungsikan otak, dan anggota gerak tubuh untuk mengingat dan menggali ilmu pengetahuan yang sudah didapat ketika masih muda. Ini begitu penting karena otak yang jarang digunakan maka kualitas otak akan berkurang tentunya.

1 komentar:

  1. B O L A V I T A Bandar Resmi Taruhan Online Indonesia
    Kunjungi Website Kami www.bolavita.vip Sekarang Juga.

    Menyediakan Banyak Permainan Online Yang Sangat Disukai Dikalangan Player Di Indonesia. Diantaranya :
    - Sabung Ayam
    - Casino
    - Bolatangkas
    - Taruhan Bola / Sportsbook
    - Poker, Kiu-Kiu, Ceme
    - Tembak ikan
    - Slot Game
    - Togel online SGP / HK / KL

    Klik ==> ANGKA MAIN HARI INI

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kontak CS Kami (Online 24jam)
    WA: 0812-2222-995
    BBM: BOLAVITA
    WeChat: BOLAVITA
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus