Rabu, 30 Desember 2015

Sering Lembur Membuka Peluang Selingkuh

Sering bekerja lembur ternyata tidak hanya merugikan kesehatan, tetapi juga hubungan Anda dengan pasangan. Karena orang yang sering bekerja lembur ternyata kemungkinannya untuk selingkuh lima kali lebih besar, demikian menurut situs Notatwork.co.uk dan IllicitEncounters.com.


Memang, peluang untuk selingkuh ini lebih mudah dimanfaatkan oleh karyawan yang pada dasarnya suka "main mata". Kalau karyawan lain menghabiskan energinya untuk membereskan pekerjaan, orang-orang yang flirty justru menemukan energi dan waktu untuk berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Menurut juru bicara Illicit Encounters, Mike Taylor, sekitar tujuh juta orang bekerja lembur tanpa tambahan insentif karena hal itu sudah menjadi tuntutan pekerjaannya, dan akhirnya berisiko terjebak dalamaffair bersama rekan kerjanya.

"Bekerja lembur tanpa tambahan uang atau benefit lain bisa mendorong orang untuk membuat langkah yang buruk untuk hubungan pribadinya. Karyawan sering begadang di kantor, kelelahan, dan merasa tak berdaya, dan akhirnya mencari kenyamanan dengan rekan kerja yang berada pada situasi yang sama," paparnya.

Hal ini membahayakan jika karyawan tidak segera berusaha memperbaiki situasinya, karena mereka jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama rekan kerja daripada pasangannya. Terbukti, 54 persen karyawan mengaku bahwa pada satu titik dalam kariernya mereka terlibat dalam perselingkuhan di kantor. Kemungkinan ini akan meningkat jika lamanya waktu bekerja juga bertambah.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa mereka yang bekerja di pengembang video games tercatat sebagai perusahaan dengan jam kerja paling panjang, yaitu 72 jam seminggu. Orang-orang yang bekerja di industri kesehatan dan finansial rata-rata bekerja selama 68 dan 63 jam seminggu, lebih lama daripada wartawan yang jam kerjanya rata-rata 57 seminggu.

Nah, kalau Anda punya pasangan yang bekerja di bidang-bidang tersebut, cobalah lebih berhati-hati bila pasangan makin sering lembur.

Ketika bicara mengenai perselingkuhan, ternyata banyak orang yang memilih berselingkuh dengan teman dekat dan rekan kerja mereka. Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah jajak pendapat yang belum lama ini dilakukan.

Dilansir dari Times of India, survei yang dilakukan YouGov menunjukkan 20 persen pria dan 19 persen wanita mengaku pernah melakukan hubungan gelap dengan teman dekat atau rekan kerja mereka.

Sementara itu 43 persen koresponden mengatakan pernah menolak ajakan berselingkuh yang diajukan oleh teman dan rekan di kantor.

Ini membuktikan bahwa teman dan rekan kerja adalah orang-orang yang paling berisiko tinggi memiliki hubungan gelap dengan Anda atau pasangan Anda.

Dalam survei yang sama, terungkap pula sebanyak 43 persen pria dan 38 persen wanita sering melakukan hal-hal "nakal" bersama teman dekat dan rekan kerja mereka seperti melanggar aturan, pergi ke klub dan sebagainya.

Survei yang dilakukan pada 1.660 orang itu pun menunjukkan bahwa hanya setengah dari koresponden yang ingin mengulang perselingkuhan dengan teman dekat dan rekan kerja mereka.

Sementara itu, 92 persen koresponden mengatakan berhubungan seksual dengan seseorang yang usianya lebih muda dari pasangan adalah salah satu jenis perselingkuhan terburuk. Sedangkan 50 persen wanita berpendapat bahwa memiliki hubungan emosi dengan orang lain sudah diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk perselingkuhan. Sementara itu, hanya 37 persen pria yang setuju akan hal tersebut.

Minimal delapan jam dari waktu pekerja dihabiskan di tempat kerja setiap harinya. Belum lagi kalau harus lembur atau ada acara selepas kantor, bisa-bisa di rumah hanya tinggal tidur saja. Kenyataan ini membuat banyak orang mengira intensitas bertemu dan lamanya waktu yang dilewatkan berdua menyebabkan seseorang mudah jatuh hati pada rekan kerjanya di kantor.

Namun nyatanya tidak selalu demikian. Banyak kisah cinta justru terjadi pada dua orang yang sama sekali tidak disangka-sangka. Tidak ada aksi pendekatan yang berarti, yang membuat rekan-rekannya curiga. Atau jika Anda sendiri yang mengalami, ketika berpikir lagi Anda menyadari bahwa sebenarnya Anda jarang sekali bertemu dengannya, pembicaraan pun sederhana saja tapi kenapa Anda bisa sedemikian jatuh cinta?

Ada satu lagi penyebab seseorang bisa jatuh cinta di tempat kerja, yaitu karena tekanan hidup yang mungkin Anda sendiri tidak menyadarinya. Beberapa studi menemukan bahwa dua dari lima kisah cinta di tempat kerja melibatkan orang-orang yang sebenarnya hanya bertemu kurang dari lima jam per minggu sebelum mereka merasa jatuh cinta.

Suasana kerja yang penuh stres, meeting yang penuh target dan ancaman serta sedikitnya waktu untuk merilekskan diri membuat seseorang lebih mudah tersentuh dengan percikan afeksi sedikit saja. Pertanyaan 'kamu sudah baikan?' dari seorang teman pria bisa menumbuhkan secercah bibit cinta karena bak tetes air di kala haus. Begitu pula momen-momen yang memang mudah sekali menumbuhkan romantisme, seperti perjalanan dinas bersama, membawakan barang bawaan Anda, mengambilkan kopi untuk Anda, atau memberi tumpangan untuk pulang.

Sayangnya, orang yang terlibat dalam kisah cinta demikian seringkali salah memaknai hubungan yang seperti ini. Mereka berpikir ini adalah jodoh, karena dari hal yang biasa saja bisa tumbuh cinta. Padahal sebenarnya ini semua karena hidup seseorang yang penuh tekanan. Oleh karena itu, mereka yang telah berkeluarga harus bisa menemukan kebahagiaan diri sendiri bersama istri dan keluarganya, serta tahu cara membebaskan diri dari tekanan hidup agar tidak sampai terjerumus ke dalam situasi cinta yang menyulitkan.

Menjalin hubungan itu tidak mudah. Berbagai macam rintangan silih berganti menguji kekuatan dari hubungan. Anda dan pasangan pun memiliki tanggung jawab yang sama dalam mempertahankannya. Belum lagi rintangan yang berasal dari luar hubungan semisal kemunculan laki-laki atau perempuan lain yang dianggap lebih menarik dibanding pasangan.
Tentu tidak ada yang ingin dikhianati dan mengkhianati pasangan. Tapi keinginan untuk berselingkuh terkadang muncul tiba-tiba tanpa Anda sadari. Maka bagaimana cara mengatasinya?

1.    Menghindar
Layaknya orang yang suka belanja menghindari pusat perbelanjaan untuk mengurangi belanja, maka begitu juga dengan keinginan untuk berselingkuh. Ketika ada seseorang yang menarik perhatian atau seseorang yang memberikan perhatian lebih, segera hindarilah!
Ya kadang sulit menghindari orang yang berada di lingkungan kita, seperti rekan kerja, tetangga, atau teman. Tapi usahakan untuk menunjukkan bahwa Anda setia kepada pasangan. Juga jangan membohongi diri dengan pikiran “saya akan baik-baik saja dekat dengannya” ketika Anda tahu hal ini akan sulit dilakukan.

2.    Menghubungi Orang Terdekat
Dukungan dari orang terdekat dapat membantu kita untuk menghindari keinginan berselingkuh. Carilah orang yang Anda percaya bisa menjaga rahasia dan kemungkinan bisa memahami apa yang Anda rasakan saat ini.
Lalu setelah Anda menjelaskan kepadanya, minta tolonglah kepada orang tersebut untuk mendengarkan kemajuan Anda dalam menghindari keinginan untuk berselingkuh. Dengan keterbukaan ini, maka akan ada orang lain yang membantu Anda melewati masa-masa ini.

3.    Ingat Konsekuensi Kedepannya
Anggapan ‘selingkuh hanya sekali saja’ itu sangat gegabah dan tak bertanggung jawab. Jika mulai terbersit keinginan untuk selingkuh, langsunglah Anda bayangkan apa yang akan kedepannya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada hubungan Anda dengan pasangan. Juga anggapan negatif dari orang terhadap Anda. Apalagi bagi Anda yang memiliki anak, bayangkan apa yang akan terjadi kepada mereka.
Ketika Anda memahami konsekuensi dari suatu tindakan, maka Anda cenderung lebih berhati-hati bahkan menghindarinya. Jadi biasakanlah berpikir apa yang akan terjadi di masa depan agar Anda tidak menyesali keinginan semu ini untuk selamanya.

4. Terbuka Kepada Pasangan
Ini mungkin strategi yang paling sulit dalam menghilangkan keinginan untuk berselingkuh. Tapi hal ini merupakan cara yang paling sehat terhadap hubungan Anda dan pasangan. Tak mudah untuk mengakui keinginan berselingkuh kepada pasangan.
Jika Anda merasa kesulitan menahan godaan, lebih baik katakan kepada pasangan bahwa Anda memiliki keinginan untuk berselingkuh namun TIDAK akan melakukannya. Mungkin pasangan akan terluka, namun di satu sisi dia akan merasa keterbukaan Anda sebagai cara memperbaiki hubungan. Sehingga Anda dan pasangan pun bisa menemukan pemecahan masalah yang paling tepat.
Tentu dari empat cara tersebut, yang paling penting adalah usaha keras kita dalam menolak godaan. Sadarilah bahwa Anda dan pasangan memulai hubungan dengan niat baik. Maka jangan nodai hal tersebut dengan keinginan sesaat.

67 komentar:

  1. B O L A V I T A Bandar Resmi Taruhan Online Indonesia
    Kunjungi Website Kami www.bolavita.vip Sekarang Juga.

    Menyediakan Banyak Permainan Online Yang Sangat Disukai Dikalangan Player Di Indonesia. Diantaranya :
    - Sabung Ayam
    - Casino
    - Bolatangkas
    - Taruhan Bola / Sportsbook
    - Poker, Kiu-Kiu, Ceme
    - Tembak ikan
    - Slot Game
    - Togel online SGP / HK / KL

    Klik ==> ANGKA MAIN HARI INI

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kontak CS Kami (Online 24jam)
    WA: 0812-2222-995
    BBM: BOLAVITA
    WeChat: BOLAVITA
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus
  2. Hal ini membahayakan jika karyawan tidak segera berusaha memperbaiki situasinya, karena mereka jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama rekan kerja daripada pasangannya. Terbukti, 54 persen karyawan mengaku bahwa pada satu titik dalam kariernya mereka terlibat dalam perselingkuhan di kantor.
    LukQQ
    Situs Ceme Online
    Agen DominoQQ Terbaik
    Bandar Poker Indonesia

    BalasHapus