Selasa, 29 Desember 2015

Zaman Sekarang Apa Salah Jika ingin Punya Banyak Anak ?

Ada beberapa negara di dunia yang mempunyai program untuk membatasi kelahiran anak demi menghindari kepadatan penduduk. Namun perlu kita tahu bahwa memiliki anak merupakan hak yang dimiliki oleh setiap pasangan suami istri. Jadi pergunakanlah hak anda dengan baik.

Selama anda merasa mampu untuk menghidupi keluarga dan anak yang banyak, mengapa anda harus membatasinya? Jika anda menggunakan hak anda dengan baik anda juga dapat menyumbang pada negara anda untuk melahirkan anak-anak yang cerdas yang sangat dibutuhkan negara ini.

Dengan begitu, garis keturunan akan semakin meluas dan suatu saat anda dapat membuat keluarga yang besar. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa semakin banyak anak, maka semakin banyak rezeki yang anda dapat. Dan perlu anda tahu, memiliki banyak anak bukanlah tindakan kriminal dan tindakan yang dilarang.


Namun, jika Anda tidak memiliki kemampuan secara mental dan materi untuk menghidupi keluarga yang terdiri dari banyak anak, maka Anda lebih baik tidak memiliki banyak anak. Anda harus merasa cukup dengan memiliki satu atau dua anak. Jangan biarkan anak Anda terlantar karena anda tidak bisa membiayai mereka dengan baik, serta tidak bisa mendidik mereka secara maksimal.

Banyak Anak Banyak Resiko

Pertimbangan Medis
Kenyataannya, imbauan untuk membatasi jumlah anak kerap berbenturan dengan mendapatkan anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan pameo banyak anak banyak rezeki, “kebobolan” akibat gagal KB, dan perasaan mampu untuk mengurus banyak anak karena kondisi sosial-ekonomi memungkinkan
Memang, merencanakan berapa anak yang akan dilahirkan adalah hak masing-masing individu. Tiap-tiap pasangan mempunyai pertimbangan berbeda mengapa ingin punya anak dua, tiga, empat, bahkan lebih anak. Terlepas dari itu semua, ada hal-hal yang seharusnya dijadikan pertimbangan, yakni pertimbangan medis maupun psikologis. Berikut beberapa pertimbangan medisnya:
  • Usia Ibu Bila ibu memutuskan untuk hamil anak ketiga, keempat, dan seterusnya, yang harus dijadikan pertimbangan pertama kali adalah faktor usia. Perempuan yang hamil dan melahirkan di atas usia 35 termasuk kehamilan dengan risiko tinggi.
  • Operasi Caesar Bila kelahiran anak pertama dan kedua melalui operasi caesar, biasanya dokter akan membatasi hanya boleh melahirkan melalui operasi caesar sekali lagi atau maksimal sebanyak tiga kali. Pertimbangannya, pembedahan yang dilakukan di tempat yang sama lebih dari tiga kali berisiko tinggi. Menurut Dr Anne Kjertsti Daltveit dari University of Bergen, Norwegia, dalam penelitiannya yang dipublikasikan pada laporan Obstetric & Gynecology edisi Juni, disebutkan apabila kelahiran pertama dan kedua secara caesar, risiko komplikasi pada kehamilan ketiga akan meningkat
  • Kontraksi Rahim Perempuan yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari empat kali berisikp mengalami kontraksi yang buruk pada saat persalinan dan perdarahan setelah persalinan karena otot rahimnya lemah
  • Kehamilan Resiko Tinggi Ibu yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari empat kali termasuk kehamilan risiko tinggi
Waspadai Bahayanya
Seperti sudah disebutkan di atas, banyak faktor yang membuat kehamilan keempat dan seterusnya termasuk kehamilan risiko tinggi. Berikut di antaranya
  • Bayi lahir belum cukup bulan
  • Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
  • Keguguran (abortus)
  • Persalinan tidak lancar
  • Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
  • Janin mati dalam kandungan
  • Ibu hamil/bersalin meninggal dunia
  • Keracunan kehamilan preeklamsia/eklamsia
Pertimbangan Psikologis
Selain pertimbangan medis, yang tak kalah penting adalah pertimbangan psikologis. Dari faktor ibu, hamil dan melahirkan berulang kali apalagi kalau jaraknya rapat tentu akan membuat ibu merasa lelah. Energinya terkuras untuk kehamilan dan persalinan ini, apalagi kalau kehamilannya termasuk kehamilan sulit. “Tak hanya kelelahan fisik, namun juga psikologis. Akibat rapatnya jarak kehamilan kewajiban-kewajibannya yang lain bisa jadi ikut keteteran, semisal perhatian pada anak yang tidak optimal”, kata Rosdiana S. Tarigan, M. Psi., MHPEd., dari Klinik Mutiara Kelapa Gading, Jakarta. Secara psikologis bukan tidak mungkin perempuan ini akan kehilangan identitas diri yang telah melebur menjadi identitas keluarga dan berakibat lebih rentan stres
Sedang dari faktor anak, karena mempunyai saudara banyak, ada risiko anak-anak pun harus “berebut” perhatian dengan kakak/adiknya, termasuk yang masih dalam kandungan. Akibatnya tak jarang anak-anak malah terus berulah untuk mendapat perhatian. Mesi ada juga sisi positifnya mempunyai saudara banyak, yakni terlatih kemandiriannya. Belum lagi kalau salah satu sakit kemudian menulari yang lain, orangtua tentu akan kewalahan. Memang semua risiko psikologis di atas bisa diminimalisasi, misalnya dengan menyediakan banyak pengasuh atau pembagian jadwal harian dan sebagianya. Namun tetap saja hal itu harus menjadi pertimbangan bagi ibu yang berencana mempunyai anak lebih dari tiga.

Ini Dampak Buruk Banyak Anak Buat Perempuan
Apakah hanya dengan dua anak benar-benar baik untuk keluarga? Nyatanya memiliki empat anak atau lebih bisa berakibat buruk bagi kesehatan jantung ibu.

Penumpukan plak adalah tanda awal gangguan kesehatan jantung. Ini lebih umum terjadi pada wanita yang telah melahirkan empat anak ketimbang mereka yang memiliki dua atau tiga anak.

Penelitian tidak menyebut mengapa hal itu bisa terjadi dan apakah tingkat stres yang mempengaruhi kondisi ini.

Namun peneliti menyebut, temuan bisa membantu upaya pemeriksaan dan intervensi strategis bagi para ibu yang memiliki beberapa anak dan tidak menyadari tentang risiko jantung lebih tinggi.

"Kehamilan dianggap sebagai kesempatan monumental dalam kehidupan seorang wanita yang dilanjutkan dengan anak kelahiran anak,'' kata peneliti utama Monika Sanghavi, kepala kardiologi di University of Texas Southwestern Medical Center.

"Namun baru-baru ini ada bukti bahwa kehamilan mungkin juga berfungsi sebagai bola kristal, memberikan wawasan tentang risiko kardiovaskuler di masa depan seorang wanita dan bahwa perubahan yang berhubungan dengan kehamilan mungkin memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan wanita.''

Ini adalah penelitian pertama dari jenisnya untuk membuktikan bahwa penumpukan plak di jantung dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan akhirnya menyebabkan stroke dan serangan jantung.

Penelitian melibatkan lebih dari 1600 wanita di Texas dengan usia rata-rata 45. Sebanyak 55% adalah keturunan Afrika Amerika.

Peneliti menemukan, tingkat terendah penumpukan plak atau aterosklerosis terdapat pada wanita yang memiliki dua sampai tiga anak yaitu 11%. Sementera jumlahnya meningkat dua kali lipat pada perempuan yang melahirkan empat kali yaitu sebesar 27%.

Sebaliknya, peneliti juga menemukan jumlah yang lebih tinggi pengerasan arteri yaitu 15% pada wanita yang belum pernah melahirkan atau hanya memiliki satu anak.

1 komentar:

  1. B O L A V I T A Bandar Resmi Taruhan Online Indonesia
    Kunjungi Website Kami www.bolavita.vip Sekarang Juga.

    Menyediakan Banyak Permainan Online Yang Sangat Disukai Dikalangan Player Di Indonesia. Diantaranya :
    - Sabung Ayam
    - Casino
    - Bolatangkas
    - Taruhan Bola / Sportsbook
    - Poker, Kiu-Kiu, Ceme
    - Tembak ikan
    - Slot Game
    - Togel online SGP / HK / KL

    Klik ==> ANGKA MAIN HARI INI

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kontak CS Kami (Online 24jam)
    WA: 0812-2222-995
    BBM: BOLAVITA
    WeChat: BOLAVITA
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus