Selasa, 05 Januari 2016

Jangan Pernah Ragu Membelanjakan Uangmu

Usia 20-an adalah waktu yang menyenangkan dan banyak orang memanfaatkannya untuk bersenang-senang dan menangguk pengalaman sebanyak mungkin. Tapi ingat, sebenarnya masa ini adalah periode penting dalam hal membangun masa depan kamu, termasuk dalam mengelola keuangan.

Setiap pengeluaran besar dapat dilihat sebagai hal yang bodoh ketika uang yang kamu miliki tidak terlalu banyak. Namun, tak semua pengeluaran itu bisa masuk kategori bodoh jika pengeluaran dalam jumlah besar ini bermanfaat untuk masa depan, seperti untuk pendidikan atau investasi.

Dan berikut adalah beberapa pos di mana kamu bisa tak perlu ragu membelanjakan uang kamu:

1. Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi yang paling penting dalam hidup kamu, setiap rupiah yang kamu keluarkan akan bernilai. Bahkan jika kamu tidak menemukan pendidikan formal yang menarik, kamu bisa membelanjakan uang kamu untuk membeli buku instruksional, kelas online, sekolah kejuruan, sertifikasi dan lainnya.

2. Jalan-jalan
Ada kutipan yang menyebut "Jalan-jalan adalah satu-satu hal yang Anda harus membeli yang membuat Anda lebih kaya". Pergi lihatlah  dunia selagi kamu masih muda, dan masih percaya bahwa kamu dapat mengubah dunia. Traveling adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi ulang baterai kamu. Dan, lebih cepat akan lebih baik. Karena traveling akan jauh lebih mahal dan lebih sulit ketika usia makin menua, dan sudah ada keluarga yang menjadi tanggungan kamu.

3. Pengalaman
Nonton konser musik, pertandingan olahraga, mencoba restoran yang bagus, atau apapun yang menurut kamu menyenangkan. Kenangan besar yang ditinggalkan akan sangat berarti untuk hidup kamu.

4. Kesehatan
Menginvestasikan uang untuk kesehatan dan kesejahteraan, tidak akan pernah ada ruginya. Membayar mahal untuk keanggotaan gym atau membelanjakan uang sedikit ekstra untuk membeli makanan sehat adalah cara cerdas membelanjakan uang kamu.

5. Investasi
Ingin tahu apa yang lebih baik daripada menghabiskan atau menyimpan uang? Itu adalah menggunakan uang kamu untuk membuat lebih banyak uang. Jadi mulailah untuk berinvestasi, dengan membeli saham yang potensial menghasilkan keuntungan. Usia 20-an adalah waktu yang tepat untuk mulai membangun kemakmuran.

Dengan ini, saya berharap agar artikel ini membantu anda dalam menghabiskan uang secara efektif dan tepat sasaran. Berikut 7 Cara Menghabiskan Uang:


  1. Inventasi
Dewasa ini, mau atau tidak mau semua orang harus belajar inventasi. Dari kalangan muda maupun kalangan pensiunan. Contoh sederhananya ialah asuransi. Banyak orang baik dari kalangan muda sampai tua sudah mulai menginventasikan uangnya ke perusahaan Asuransi ternama seperti Sequislife, Manulife, dan masih banyak lagi.

Tetapi inventasi tidak hanya sebatas pada asuransi, masih banyak pilihan untuk melakukan inventasi. Saya sarankan agar sebelum melakukan inventasi, bacalah informasi dari koran, website, maupun sumber terpercaya agar anda tidak salah menginvestasikan uang anda yang berharga. Inventasi yang benar akan membuat anda sukses. Mau inventasi ke blog ini ? Boleh, kirim permintaan via e-mail saja.

  1. Membangun Usaha
Terdengar agak basi tapi saya akan kasih tahu hal yang revolusioner tentang "Membangun Usaha". Cara ini cocok untuk anda yang berjiwa pengusaha dan mempunyai hobi berusaha. Anda tidak perlu capek-capek mencari produk yang sedang menguntungkan tapi tidak sesuai dengan hobi anda. Cari produk yang menyenangkan menurut anda dan jalani usaha tersebut dengan sukacita.

Produk dari usaha anda tidak perlu berbentuk fisik tetapi juga bisa berupa barang digital seperti e-book, mp3, mp4, e-zine, dan lain sebagainya atau juga bisa berupa jasa online maupun offline seperti layanan pembuat e-mail, jasa konsultan SEO website, dan lain sebagainya.

  1. Membeli Buku
Ketahuilah bahwa buku adalah jendela dunia, Dari sejak jaman nenek moyang sampai masa kini, buku merupakan pembuka wawasan. Nah, bila anda sedang tidak tahu menghabiskan uang anda, mengapa tidak datang ke toko buku aja. Lihatlah buku yang bermanfaat bagi anda. Semakin banyak buku yang anda punya maka semakin banyak pula ilmu yang anda miliki. Tidak punya waktu ke toko buku ? Buka komputer/laptop/gadget anda dan belilah e-book dari internet. E-book sama halnya dengan buku juga.

  1. Membuat Suatu Proyek
Kalau anda sudah menyimpan banyak uang, mengapa tidak membuat proyek saja ? Meski sibuk tetapi uang yang anda habiskan akan datang kembali 2x lipat bahkan bisa sampai 100x lipat tergantung bagaimana anda bekerja keras. Selain itu, proyek yang anda kerjakan akan berdampak baik bagi anda dan keluarga anda. Tetapi jangan memaksakan diri anda untuk mengerjakan suatu proyek yang tidak anda sukai atau anda akan menyesalinya.


  1. Melakukan Perjalanan Ke Luar Negeri
Melakukan perjalanan ke luar negeri adalah hal yang menyenangkan dan ini disarankan. Tetapi seringkali biaya adalah alasan mengapa orang seringkali menunda jadwal perjalanan mereka. Nah, bagi anda yang sedang kebanyakan uang, mengapa tidak mengunjungi luar negeri. Mungkin saja setelah pergi ke luar negeri, anda akan mendapat ide dan kesempatan yang tidak anda duga sebelumnya.

  1. Mengambil Kursus
Setiap manusia perlu belajar bahkan manusia paling berpengalaman sekalipun tetap harus belajar. Nah, mengambil kursus merupakan cara menghabiskan uang yang efektif karena uang yang anda habiskan akan memberikan anda ilmu yang bermanfaat. Ambillah kursus yang mengajari sesuatu yang menurut anda menarik.

  1. Sedekah
Di dunia ini, masih banyak orang yang serba kekurangan. Mungkin sekarang anda dapat berinternet ria tetapi bagaimana dengan anak-anak jalanan yang bersusah payah mencari nafkah. Tidak ada salahnya kita bersedekah. Meski secara logika sedekah tidak akan memberikan keuntungan balik seperti halnya inventasi tetapi secara rohani, hal itu diwajibkan dan berkat daripada Tuhan Yang Maha Esa akan terus mengalir menuju anda. Jadilah orang dermawan dan sedekah mulai dari sekarang ya.

Mengelola Anggaran

Membuat anggaran bukanlah hal yang sulit. Yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan waktu untuk melakukan pengaturan dan perencanaan. Jika sudah dibuat, sebuah anggaran dapat dengan mudah dikelola. Langkah-langkah untuk mengelola anggaran:

Langkah 1: Tentukan target

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan target, misalnya memiliki rumah baru, pensiun dini, atau mempersiapkan biaya pendidikan.
Anda dapat mengelompokkan target Anda dalam tiga kategori: target keuangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tanyakan pada diri Anda: Hal apa yang penting bagi saya? Apa yang saya butuhkan? Apa yang saya inginkan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menentukan target Anda. Jika Anda sudah menikah, Anda dan pasangan Anda harus membicarakan jawaban-jawaban ini untuk memutuskan target bersama.
TIPS

Menentukan Target

Tulislah target Anda. Jika Anda sudah tahu apa yang diinginkan, Anda bisa mulai membuat anggaran.
1.
Target jangka pendek:
Adalah target yang ingin Anda capai dalam waktu kurang lebih satu tahun ke depan, misalnya melunasi tagihan kartu kredit, membeli televisi atau kulkas, atau menabung untuk liburan.
2.
Target jangka menengah:
Adalah target yang ingin Anda capai dalam waktu dua atau lima tahun ke depan, misalnya membayar uang muka pembelian rumah.
3.
Target jangka panjang:
Adalah target yang ingin Anda capai dalam waktu lebih dari lima tahun
ke depan, misalnya tabungan pensiun dan biaya kuliah.


Langkah 2: Kumpulkan informasi

Kumpulkan semua data pemasukan dan pengeluaran rumah tangga. Teliti dan jujurlah saat membuat perkiraan pengeluaran. Anggaran yang Anda buat harus menjadi sebuah gambaran akurat, bukan ”kemungkinan terbaik”. Kumpulkan hal-hal berikut:
- Slip gaji
- Pengembalian pajak
- Catatan buku cek
- Tagihan kartu kredit
- Kwitansi pembelian-pembelian penting seperti kredit mobil
- Tagihan dari bank atau institusi keuangan lainnya
- Pengeluaran-pengeluaran lain, seperti: belanja bulanan, arisan, uang sekolah, dan lain-lain
TIPS

Mengelola informasi yang dimiliki

Anda harus mengelola informasi yang Anda miliki menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini akan digunakan untuk membuat anggaran.
1.
Berapa pendapatan Anda:
Kumpulkan segala jenis pendapatan, seperti: termasuk ”gaji bersih” setelah dikurangi pajak, komisi, bonus, jaminan sosial atau uang pensiun, jaminan cacat, pendapatan suku bunga, dividen, tunjangan dan lain-lain.
2.
Berapa uang yang Anda belanjakan:
Kumpulkan semua pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap variabel. Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak berubah setiap bulan, misalnya uang sewa, pinjaman, asuransi, pembayaran pinjaman, tabungan pensiun, uang sekolah, uang arisan dan lain-lain. dan biasanya tidak bisa diganggu gugat. Pengeluaran tidak tetap variabel adalah pengeluaran yang jumlahnya bisa berubah-ubah dan dapat dikurangi atau dihilangkan, misalnya langganan televisi kabel, belanja harian, uang bensin, tagihan telepon, dan lain-lain. dan dapat dikurangi atau dihilangkan.
3.
Jumlah akhir:
Kurangi total pengeluaran dengan total pendapatan. Hasil pengurangan adalah saldo anggaran. Apabila pengeluaran lebih besar dari pendapatan, menunjukkan kondisi anggaran tidak sehat. Apabila pengeluaran lebih kecil dari pendapatan, maka jumlah yang tersisa Jumlah yang tersisa disebut ”pendapatan discretionary”. Ini adalah jumlah yang dapat dipakai untuk keperluan darurat atau ditabung guna dan memenuhi target anggaran. Dan ini menunjukkan kondisi anggaran yang sehat.
Langkah 3: Pahami posisi keuangan Anda saat ini

Setelah semua informasi terkumpul, Anda dapat melihat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Anda dapat menggunakan angka perkiraaan saat membuat anggaran untuk pertama kali, karena butuh waktu untuk memahami posisi keuangan Anda yang sebenarnya. Setidaknya informasi ini dapat memberi Anda gambaran perilaku belanja yang baik dan benar.
Langkah 4: Periksa jumlah akhir

Jumlah akhir yang Anda miliki adalah selisih antara pendapatan Anda dan jumlah pengeluaran Anda. Angka ini memberikan indikasi apakah Anda menghabiskan uang terlalu banyak atau tidak. Jika angkanya positif, Anda dapat menambah jumlah tabungan Anda dan jika angkanya negatif, artinya Anda menghabiskan uang lebih dari pendapatan.
Jika Anda menghabiskan lebih dari 15% sampai 20% dari pendapatan bersih untuk membayar utang dan kartu kredit, kemungkinan Anda berada dalam zona bahaya. Jika jumlah akhir negatif, Anda harus memeriksa kembali pengeluaran Anda, terutama yang bersifat tidak tetap, agar kebiasaan belanja Anda kembali terkontrol.
Langkah 5: Catat pengeluaran

Setelah Anda melakukan kalkulasi anggaran tahap awal, mulailah mencatat pengeluaran bulanan. Sekalipun jumlah akhir Anda positif, ada baiknya Anda memahami pola pengeluaran Anda selama ini.
Bawalah buku catatan kecil ke mana saja Anda pergi untuk mencatat pengeluaran dan penarikan uang. Dari catatan yang Anda lakukan, Anda bisa terkejut mendapati pola pengeluaran Anda. Banyak orang yang baru menyadari bahwa mereka bisa menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk membeli makanan ringan, baju atau membayar tagihan telepon genggam. Biasanya masalah timbul karena pembelian barang-barang tidak penting, yang jika tidak dibeli pun sebetulnya tidak apa-apa. Tujuan pencatatan ini adalah untuk melihat pola dan jumlah pengeluaran Anda.
Jika Anda merasa keuangan Anda kacau balau, cobalah mengimplementasikan langkah-langkah membuat anggaran dan perencanaan di bawah ini supaya Anda dapat kembali memegang kendali atas keuangan Anda. Mungkin Anda butuh waktu untuk memperbaiki pola pengeluaran, tapi Anda perlu terus beradaptasi sampai mendapatkan perencanaan keuangan yang paling sesuai dengan perilaku dan kondisi keuangan Anda.
Mengatur pengeluaran memang tidak mudah, jadi sertakan keluarga Anda di dalam perencanaan ini. Mereka juga dapat membantu pengaturan keuangan Anda. Selain itu, perubahan yang Anda buat mungkin mempengaruhi mereka juga, sehingga mereka pun harus terlibat dalam proses pembuatan anggaran.

TIPS

Mengatasi keuangan yang mulai bermasalah

Anda akan mengalami masalah atau berada di ambang masalah jika tagihan Anda membengkak sementara pendapatan Anda tidak bertambah. Segera benahi keuangan Anda jika ada sekurang-kurangnya dua poin di bawah ini yang sesuai dengan situasi Anda sekarang.
-
Tagihan minimal bulanan saya 20% atau lebih dari gaji bersih, belum termasuk sewa rumah atau cicilan KPR.
-
Saya menarik uang tunai dari salah satu kartu kredit untuk membayar kartu kredit yang lain.
-
Saya tidak tahu jumlah total pinjaman dan pemakaian kartu kredit saya.
-
Saya mendapatkan telepon atau surat dari bank atau institusi pemberi kredit karena tidak melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo.
-
Saya sering terlambat membayar tagihan.
-
Aplikasi kredit saya ditolak.
-
Pendapatan saya tidak cukup untuk membayar semua tagihan saya saat ini.
Kartu kredit saya ditolak saat sedang membeli sesuatu karena pemakaiannya telah melebihi batas.
-
Saya punya lebih dari tiga kartu kredit yang semuanya saya gunakan.
-
Saya punya tiga kartu kredit dan masih mengajukan aplikasi kartu kredit baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar