Minggu, 10 Januari 2016

Merasa Gemuk Justru Bisa Bikin Kegemukan?

Walau kebanyakan orang yang merasa dirinya kegemukan jadi terpacu untuk menurunkan berat badan, tapi hasil penelitian menunjukkan hal sebaliknya.


Orang yang merasa dirinya mulai kegemukan justru akan mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang merasa berat badannya masih normal.


Demikian menurut penelitian berupa analisa beberapa data penelitian yang melibatkan 14.000 orang dewasa di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Studi ini mengikuti para partisipan sejak usia 23 sampai 45 tahun.


Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengaku mereka "kegemukan" cenderung makan lebih banyak karena stres. Hasilnya, tentu saja berat badannya bertambah. Hal tersebut tetap terjadi pada mereka yang sebenarnya memang kegemukan atau hanya merasa gemuk.


Sebenarnya bisa dimengerti mengapa jika kita merasa kegemukan efeknya bisa negatif bagi kesehatan. Ini adalah pengaruh dari stigma negatif orang gemuk, yakni kurang olahraga dan makan banyak.


Menurut Peter LePort, direktur medis dari MemorialCare Center for Obesity, kaitan merasa gemuk dan menjadi gemuk akibat mekanisme stres.


"Setiap orang bereaksi pada stres secara berbeda, tapi bagi sebagian orang makan adalah pelarian stres. Bahkan jika ia memiliki berat badan normal, bila metode pelarian stresnya adalah makan, tentu ia akan menjadi gemuk,"


Konsep bahwa kita mulai kegemukan bisa mendatangkan stres. Akibatnya kita bisa masuk dalam lingkaran setan: stres karena merasa kegemukan, lalu makan banyak untuk mengatasi stres tersebut, dan konsekuensinya menjadi gemuk beneran atau bertambah gemuk.


Walau begitu, sebenarnya kita bisa memutus lingkaran tersebut. Menurut Shenelle Edwards-Hampton, psikolog klinis dari klinik manajemen berat badan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengambil jeda.


"Cobalah berpikir positif tentang tubuh kita dan fokus pada hal yang sudah dilakukan, misalnya mengasup makanan bernutrisi atau rajin berolahraga. Ini akan membantu mengurangi pelarian pada makanan,"


Ia juga menyarankan untuk mencari pengalih perhatian saat merasa stres, misalnya berjalan kaki, membaca buku, atau melakukan hal lain selain makan.
Punya tubuh gemuk tak selalu meningkatkan kepedulian seseorang mengenai gaya hidupnya. Jika yang muncul justru rasa stres, bisa jadi berat badannya justru akan terus-menerus naik tanpa disadari.


Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Liverpool menyebutkan orang yang mengetahui bahwa dirinya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, lebih berisiko untuk naik berat badan dibandingkan mereka yang berpikiran sebaliknya.


Hal ini karena mereka yang mengidentifikasi diri mereka sebagai 'kelebihan berat badan' lebih mungkin untuk makan berlebihan sebagai respons stres. Pola makan berlebihan dan tak terkontrol inilah yang kemudian menyebabkan kenaikan berat badan.


"Menyadari bahwa Anda adalah seseorang yang mengalami kelebihan berat badan sebenarnya justru membuat Anda seakan punya beban. Anda seperti harus memiliki gaya hidup lebih sehat. Terkadang ini yang sulit,"


temuan ini bisa disoroti untuk menemukan cara lain guna membantu seseorang dengan berat badan berlebih agar bisa hidup lebih sehat.


"Yang penting adalah mencari cara untuk mengatasi stigma di masyarakat. Orang dengan berat badan berlebih memiliki tantangan tentang citra tubuhnya sendiri. Dengarkan keluhannya dan ajak untuk mencari jalan keluar bersama,"


Awas, bila pikiran Anda dijangkiti dengan “perasaan” gemuk. Perasaan itu bisa melipatkan kalikan kemungkinan terjadinya kegemukan pada diri Anda.
Benarkah?
Menurut Peter LePort, direktur medis dari MemorialCare Center for Obesity, kaitan merasa gemuk dan menjadi gemuk akan benanr-benar menjadi riil akibat mekanisme yang ditimbulkan oleh stres.
Orang yang merasa dirinya mulai kegemukan justru akan mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang merasa berat badannya masih normal.
Penelitian berupa analisaa data n yang melibatkan empat belas ribu orang dewasa di Amerika Serikat dan Inggris Raya, menemukan bahwa orang yang mengaku mereka “kegemukan” cenderung makan lebih banyak karena stres.
Hasilnya, tentu saja berat badannya bertambah. Hal tersebut tetap terjadi pada mereka yang sebenarnya memang kegemukan atau hanya merasa gemuk.
Sebenarnya bisa dimengerti mengapa jika kita merasa kegemukan efeknya bisa negatif bagi kesehatan. Ini adalah pengaruh dari stigma negatif orang gemuk, yakni kurang olahraga dan makan banyak.
“Setiap orang bereaksi pada stres secara berbeda, tapi bagi sebagian orang makan adalah pelarian stres.
Bahkan jika ia memiliki berat badan normal, bila metode pelarian stresnya adalah makan, tentu ia akan menjadi gemuk,” kesimpulan penelitian.
Konsep bahwa kita mulai kegemukan bisa mendatangkan stres. Akibatnya kita bisa masuk dalam lingkaran setan: stres karena merasa kegemukan, lalu makan banyak untuk mengatasi stres tersebut, dan konsekuensinya menjadi gemuk beneran atau bertambah gemuk.
Walau begitu, sebenarnya kita bisa memutus lingkaran tersebut. Menurut Shenelle Edwards-Hampton, psikolog klinis dari klinik manajemen berat badan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengambil jeda.
“Cobalah berpikir positif tentang tubuh kita dan fokus pada hal yang sudah dilakukan, misalnya mengasup makanan bernutrisi atau rajin berolahraga. Ini akan membantu mengurangi pelarian pada makanan,” katanya.
Ia juga menyarankan untuk mencari pengalih perhatian saat merasa stres, misalnya berjalan kaki, membaca buku, atau melakukan hal lain selain makan.
Mengatasi masalah kegemukan atau kelebihan berat badan tak cukup hanya dengan pendekatan secara medis.
Pola pikir masyarakat mengenai orang bertubuh gemuk dan kurus harus diubah terlebih dahulu.
Sering kali kita dengar, orang yang mengalami penambahan berat badan secara drastis atau perut makin lama makin buncit setelah memiliki pekerjaan, menikah, kemudian punya anak dinilai memiliki uang banyak sehingga hidup makmur dan bahagia.
Sementara itu, orang yang tubuhnya kurus dinilai orang yang hidupnya susah dan banyak pikiran.
Sudut pandang tersebut bisa membuat seseorang nyaman dengan obesitas. Memiliki kelebihan berat badan pun akhirnya dirasa tak menjadi masalah. Padahal, ada masalah besar di balik kelebihan berat badan tersebut.
Masalah obesitas seharusnya dilihat dari sisi kesehatan.
Masyarakat harus menganggap gemuk dan kurus ke dalam perspektif baru yang lebih sehat.
Sama halnya ketika anak yang sangat gemuk dinilai sebagai anak sehat dan diurus dengan baik oleh orangtuanya, sedangkan anak yang lebih kurus adalah anak yang tidak diurus oleh orangtuanya.
Padahal, jika dibiarkan, obesitas pada anak bisa berkembang hingga remaja dan dewasa.
Saat dewasa mereka akan lebih berisiko menderita penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Ketiga penyakit tersebut berkaitan erat dengan obesitas. Bahkan, menurut penelitian, obesitas juga bisa memicu kanker.
Banyaknya lemak di tubuh dapat menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Timbunan lemak dalam tubuh juga memicu resistensi insulin yang menyebabkan seseorang menjadi diabetes.
Sel lemak menghasilkan substrat yang tidak menguntungkan. Sel lemak membuat metabolisme menjadi tidak normal
Tantangan lain dalam mengatasi obesitas adalah mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat. Seperti diketahui, masyarakat Indonesia biasa kosumsi makanan yang digoreng dan mengandung lemak tinggi.
Kemudian, di kehidupan modern saat ini, kegiatan olahraga di kalangan remaja hingga pekerja kantoran menjadi berkurang.
Kebanyakan orang yang ingin menurunkan berat badan atau takut gemuk pasti berfokus pada mengurangi makan atau menghindari makanan-makanan berlemak. Ini memang tidak salah. Namun makanan bukan satu-satunya hal yang patut diwaspadai jika Anda ingin menurunkan berat badan atau mencegah kegemukan.


Kebiasaan minum dan minuman yang Anda konsumsi juga memiliki andil dalam menyebabkan peningkatan berat badan. Seringkali tak disadari bahwa kebiasaan minum atau minuman yang dikonsumsi justru bisa menyebabkan berat badan naik.


Lantas, minuman apa saja dan kebiasaan minum seperti apa yang bisa membuat cepat gemuk? Berikut adalah beberapa kebiasaan minum yang menyebabkan peningkatan berat badan.


1. Minum jus buah
Minum jus buah ketika sedang sibuk adalah salah satu cara yang dipilih oleh banyak orang dalam menjaga kesehatan. Ketika meminum jus buah, banyak orang berpikir bahwa mereka melakukan hal yang sehat dan baik. Namun meminum jus yang terbuat dari sebuah memiliki sisi negatifnya sendiri.
Ketika dijus, jumlah gula dalam buah akan meningkat. Karena itu, jus buah mengandung lebih banyak gula daripada yang Anda konsumsi jika mengonsumsi buah secara utuh. Memang benar bahwa buah mengandung banyak nutrisi, namun hal ini juga bergantung pada bagaimana cara Anda mengonsumsinya. Jus buah sudah kehilangan serat yang justru penting untuk tubuh. Sebagai gantinya Anda akan mendapatkan gua tambahan. Jika kebiasaan ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka gula tersebut akan meningkatkan kemungkinan Anda bertambah berat badan.


2. Kurang minum
Banyak orang yang tak menyadari bahwa air adalah antioksidan. Air tak hanya dibutuhkan tubuh untuk memenuhi cairan tubuh, melainkan juga bisa membantu menurunkan berat badan. Hidrogen dalam air juga melindungi tubuh dari radikal bebas. Kurang minum air akan meningkatkan risiko Anda untuk terkena dehidrasi. Selain itu, kurang minum juga bisa memicu Anda makan lebih banyak dan lebih cepat gemuk.
Hal ini karena seringkali orang salah mengartikan sinyal haus dengan sinyal kelaparan. Sehingga ketika sesungguhnya mereka merasa haus, mereka malah makan lebih banyak. Ini yang kemudian menyebabkan banyak orang bertambah gemuk karena kurang minum.


3. Minum alkohol
Sudah bukan rahasia lagi bahwa alkohol buruk untuk kesehatan. Tak hanya itu, alkohol juga bertanggung jawab jika Anda mengalami kenaikan berat badan. Tak banyak orang yang menyadari bahwa alkohol bisa menyebabkan kenaikan berat badan karena terlalu banyak minum alkohol akan memicu peradangan dan menyebabkan berat badan naik.
Tak hanya bir saja, tetapi juga makanan lain yang mengandung alkohol seperti minuman cocktail. Alkohol dalam minuman semacam ini bisa mempengaruhi reaksi kimia pada otak yang membuat seseorang lebih tertarik untuk mengonsumsi junk food atau makanan cepat sakit. Jika kebiasaan ini dibiarkan, tentunya Anda akan mengalami peningkatan berat badan.


4. Terlalu banyak minum smoothies
Smoothies bisa menjadi salah satu trik untuk diet jika dibuat menggunakan komposisi yang sehat dan dibuat dalam takaran yang tepat. Namun jika smoothies dikonsumsi terlalu banyak, minuman ini bisa menyebabkan berat badan naik. Smoothies biasanya justru digunakan oleh orang ketika mereka ingin menaikkan berat badan, karena smoothies adalah salah satu cara mengonsumsi banyak kalori dengan cepat.
Jika Anda adalah penggemar smoothies dan senang meminumnya, sebaiknya perhatikan bahan-bahan yang digunakan dan takarannya. Jangan sampai smoothies yang Anda buat ternyata mengandung terlalu banyak kalori. Bukannya berhasil menurunkan berat badan Anda justru akan menambah berat badan.


5. Minum soda diet
Hanya karena pada minuman tersebut ada kata ‘diet’ bukan berarti minuman tersebut bisa menurunkan berat badan Anda. Soda diet sama buruknya dengan soda biasa untuk kesehatan dan berat badan Anda. Penelitian mengungkap bahwa soda diet bisa merangsang reseptor rasa manis pada lidah serta saluran pencernaan dalam tubuh. Setelah terangsang, reseptor ini akan memproduksi insulin, yang merupakan hormon penyimpan lemak.
Meski soda diet menggunakan pengganti gula, namun bukan berarti soda diet tidak menyebabkan reaksi yang sama. Kalori sederhana yang ada di dalamnya justru bisa memicu hormon insulin dan mengubah respon tubuh Anda pada gula. Pemanis buatan justru 300 – 600 kali lebih kuat dari gula biasa dan bisa menyebabkan indera penyebab menjadi mati rasa. Pada akhirnya, Anda akan semakin sulit merasakan kepuasan ketika mengonsumsi gula dan menginginkan lebih banyak.


6. Minum banyak kopi
Minum kopi adalah salah satu cara enak untuk meningkatkan energi dan performa. Namun jangan sampai mengonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak. Kopi bisa membuat Anda tetap fokus dan berenergi karena minuman ini memicu produksi adrenalin. Namun jika Anda mengonsumsi lebih dari tiga cangkir setiap hari, Anda bisa membuat kelenjar adrenalin bekerja terlalu keras.
Jika kelenjar tersebut terlalu diforsir, pada akhirnya kelenjar adrenalin tak akan bisa bekerja dengan baik ketika sangat dibutuhkan. Meski kopi tak akan bisa membuat Anda cepat gemuk, namun tambahan yang seringkali dicampur ke dalam kopi, seperti susu, sirup, gula, dan lainnya bisa meningkatkan berat badan. Dalam sekali minum saja, tanpa sadar Anda sudah mengonsumsi 250 – 300 kalori tambahan.
Itulah beberapa kebiasaan minum yang bisa memicu kenaikan berat badan. Mulai kurangi kebiasaan minum seperti di atas jika ingin menurunkan berat badan, jangan hanya berfokus pada makanan yang dikonsumsi.

4 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  2. B O L A V I T A Bandar Resmi Taruhan Online Indonesia
    Kunjungi Website Kami www.bolavita.vip Sekarang Juga.

    Menyediakan Banyak Permainan Online Yang Sangat Disukai Dikalangan Player Di Indonesia. Diantaranya :
    - Sabung Ayam
    - Casino
    - Bolatangkas
    - Taruhan Bola / Sportsbook
    - Poker, Kiu-Kiu, Ceme
    - Tembak ikan
    - Slot Game
    - Togel online SGP / HK / KL

    Klik ==> ANGKA MAIN HARI INI

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kontak CS Kami (Online 24jam)
    WA: 0812-2222-995
    BBM: BOLAVITA
    WeChat: BOLAVITA
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus
  3. gabung bersama kami sekarang juga ayam bangkok hanya di www.bolavita.vip

    BalasHapus
  4. Caesars Casino Review (2021) - Get $10 Free with No Deposit
    Caesars Casino Review · 1. Claim your $10 free bonus www.jtmhub.com and receive herzamanindir.com/ up to $20 poormansguidetocasinogambling in casino credits (30 Free Spins) · 2. 바카라사이트 Play Slots at Caesars Casino. bsjeon.net

    BalasHapus