Selasa, 05 Januari 2016

Pikun akibat Tak Berhubungan Seks?

Pikun secara istilah berarti menurunnya kemampuan kognisi (berpikir) seseorang dengan indikasi menurunnya daya ingat, menurunnya kemampuan penalaran, serta menurunnya kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari. Pikun disebabkan oleh gannguan pada jaringan otak dan semakin lama akan bertambah parah. Dalam dunia medis, pikun dikenal dengan istilah demensia yang berarti kemunduran fungsi intelektual dan sosial seseorang secara perlahan-lahan. Pikun disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1. Faktor usia
Semakin tua seseorang maka akan semakin pikun. Hal tersebut memang benar adanya karena penyebab utama pikun adalah usia yang semakin bertambah. Orang yang berusia di atas 60 tahun dikategorikan sebagai lansia. Lansia pada umumnya lemah dalam mengingat hal-hal baru yang dijumpai / dipelajari. Hal itu disebabkan oleh hilangnya motivasi para lansia untuk mengingat sesuatu tersebut, kemampuan pendengaran yang semakin lemah, dan juga karena kurangnya perhatian terhadap objek yang dipelajari. Jadi sangat wajar jika para lansia mengalami penyakit pikun.

2. Menurunnya fungsi sel syaraf otak
Menurunnya fungsi sel syaraf otak menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit pikun. Sel syaraf otak yang rusak akan membuat kemampuan mengingat dan berpikir seseorang menjadi lemah.

3. Faktor makanan dan gaya hidup
Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat mempercepat seseorang menjadi pikun, misalnya konsumsi makanan yang berlemak secara rutin dan dalam jumlah banyak. Makanan berlemak dapat menghambat peredaran darah ke otak sehingga mengurangi fungsi otak.

4. Stress
stress adalah suatu kondisi dimana terdapat banyak tekanan / masalah yang menyebabkan seseorang menjadi tegang baik syaraf maupun mental dan mempengaruhi perilakunya. Orang yang stress cenderung tidak terkontrol dalam makan dan berperilaku.

5. Faktor tidur
Tidur adalah aktivitas yang pasti dilakukan oleh setiap orang karena tidur merupakan sarana untuk beristirahat secara alami. Tidur yang ideal bagi seseorang (selain bayi) adalah 6-8 jam. Tetapi jika anda tidur lebih dari 8 jam dalam sehari semalam maka anda akan lebih cepat terkena penyakit pikun. Begitu juga jika anda tidur kurang dari 6 jam sehari semalam.

Pasangan suami istri (pasutri) yang telah menikah bertahun-tahun kerap kehilangan hasrat untuk bercinta. Aktivitas seksual tak lagi menjadi prioritas utama, lantaran pasutri merasa masih banyak kepentingan keluarga lainnya yang wajib didahulukan.
Tracey Cox, Pakar Seks, mengatakan bahwa pasutri zaman sekarang semakin sering mengurangi frekuensi bercinta. Semakin lama Anda menikah dan hidup bersama dengan pasangan, semakin jarang berhubungan intim.
Penelitian mengatakan pasangan yang tidak aktif secara seksual, maka kebahagiaan rumah tangganya akan menurun sebanyak 50 hingga 70 persen. Selain itu, terdapat tujuh efek buruk akibat jarang bercinta, berikut uraiannya:

1. Kurang bercinta membuat hubungan terasa hambar
Bercinta adalah hubungan intimasi yang menguatkan fondasi bagi pasutri, komunikasi antarfisik ini umumnya dilakukan dengan memeluk, mencium, dan saling terlelap sembari saling mendekap. Untuk pria, bercinta bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta mereka pada pasangan, terutama jika mereka adalah tipe orang yang sulit mengungkapkan perasaan lewat kata-kata.

2. Kurang cinta membuat Anda mudah marah
Mungkin Anda tidak percaya bahwa bercinta dapat menyeimbangkan hormon dan emosi. Manfaat bercinta yang satu ini akan lebih terasa ketika Anda sedang menghadapi masalah atau tekanan di tempat kerja atau lingkungan sosial. Momen bercinta yang sarat aksi dan "manuver" yang mampu membuat Anda dan suami mencapai tahap klimaks, dapat membuat hati dan pikiran lebih tenang. Seperti yang kita ketahui bahwa bercinta dapat mengeluarkan hormon bahagia untuk Anda dan pasangan.

3. Kurang bercinta dapat menurunkan rasa percaya diri
Rasa minder dan tidak percaya diri bukan sebatas persoalan kaum lajang saja, masalah ini juga bisa dihadapi oleh pasangan suami istri yang telah menikah dalam kurun waktu lama. Akibat frekuensi bercinta yang semakin berkurang setiap hari membuat kepercayaan diri menurun.
Perasaan dicintai dan diinginkan oleh pasangan kental terasa sewaktu melakukan hubungan seksual, maka dari itu jarang bercinta ampuh meluruhkan motivasi dan semangat hidup seseorang.

4. Kurang bercinta dapat membuat bodoh
Para ilmuwan menemukan fakta yang menyatakan bahwa aktivitas seksual bersama pasangan yang Anda cinta dapat mengasah kecerdasan dan meningkatkan memori pada otak. Jadi, bukan hanya baik secara kesehatan fisik, bercinta juga bermanfaat untuk kesehatan mental Anda.

5. Kurang bercinta menyebabkan perselingkuhan
Saat pasangan tengah bergairah, tetapi Anda seringkali menolak ajakannya untuk bermesraan karena sedang malas bercinta dengannya, maka kemungkinan dirinya berselingkuh sangat besar. Selain itu, pasangan yang rajin bercinta tetapi tidak puas secara seksual, juga berpotensi mencari "kenikmatan" duniawi tersebut bersama orang lain.

6. Kurang bercinta mengakibatkan kepala sering pusing
Orgasme akan melepaskan oksitosin dan endorfin yang bisa membantu meringankan migrain, nyeri menstruasi dan nyeri punggung.

7. Kurang bercinta membuat usia lebih pendek
Studi menunjukkan bahwa risiko kematian akan meningkat ketika Anda jarang bercinta. Angka kematian pria usia tengah baya akan menurun 50 persen, jika mereka sering bercinta dan mengalami orgasme setidaknya dua kali sebulan. Bercinta dua kali seminggu juga akan mencegah penyakit jantung pada laki-laki dan perempuan, mengurangi risiko kanker payudara, kanker prostat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penyakit demensia atau pikun, perlahan namun pasti, akan dialami sejalan dengan pertambahan usia. Dan menurut studi, dengan minum kopi atau teh pahit setiap pagi, mampu untuk memperlambat dan melawan kepikunan.

Kopi dan teh sudah menjadi minuman favorit bagi kebanyakan orang di dunia. Tapi efek menguntungkan dari kafein pada kopi sebagai obat psikoaktif, yang dapat memelihara fungsi otak, mulai belakangan ini dihargai.

Penelitian terbaru oleh pakar internasional dari University of Lisbon dan University of Coimbra, Portugal menemukan, bahwa kafein dalam kopi dan teh dapat melindungi terhadap penurunan kognitif yang terlihat pada demensia (kepikunan) dan penyakit Alzheimer.




"Studi epidemiologis pertama menunjukkan, hubungan terbalik antara konsumsi kafein dengan kejadian penyakit Parkinson. Kemudian beberapa studi epidemiologi lanjutan menunjukkan, bahwa konsumsi jumlah moderat kafein juga berbanding terbalik dengan penurunan kognitif yang terkait dengan penuaan serta kejadian penyakit Alzheimer," jelas Alexandre de Mendonca, dari Institute of Molecular Medicine and Faculty of Medicine, University of Lisbon, Portugal, seperti dilansir dari Seniorjournal.
Selain kopi pahit, teh pahit juga dapat melawan kepikunan. Uji laboratorium menemukan, bahwa minum secangkir teh hitam dan hijau secara teratur dapat menghambat aktivitas enzim tertentu di otak, yang membawa pada Alzheimer, yaitu suatu bentuk demensia generatif yang mempengaruhi 10 juta orang di seluruh dunia.

Berdasarkan jurnal Phytotherapy Research, Alzheimer ditandai dengan penurunan asetilkolin. Kopi dan teh pahit dapat menghambat aktivitas enzim acetylcholinesterase (AChE), yang memecah bahan kimia atau neurotransmiter dan asetilkolin.

Selain itu kopi, teh hitam, dan teh hijau juga menghambat aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BuChE), yang ditemukan dalam deposit protein pada otak penderita Alzheimer.

"Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer, kopi dan teh berpotensi menjadi senjata lain yang digunakan untuk mengobati penyakit ini dan memperlambat perkembangannya," ungkap Dr. Ed Okello, peneliti dari Medicinal Plant Research Centre di Newcastle University, Inggris.
Tapi ingat, harus kopi atau teh pahit, cukup setiap paginya.
Karena minum kopi secara berlebihan, dapat meningkatkan serangan stroke akibat kerusakan pada dinding pembuluh darah. Pada wanita hamil dapat meningkatkan denyut jantung, menyerang plasenta, masuk ke dalam sirkulasi darah, dan yang lebih parah bisa menyebabkan kematian.

Tapi minum kopi dalam jumlah yang sedang tidak membahayakan, malah bisa memberikan manfaat. Coffee time! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar