Senin, 04 Januari 2016

Meski Sering Dianggap Lemah, Kamu yang Emosional Justru Sebenarnya Punya Jiwa yang Tangguh

Pada dasarnya, manusia memang terlahir dengan kelebihan memiliki emosi-emosi dasar tersebut. Sayangnya, orang yang sering menunjukkan emosi malah cenderung dianggap lemah. Karena mereka yang mampu meredam perasaan dan tidak mudah terbawa perasaanlah yang dianggap kuat. Dengan begitu, mereka juga dinilai punya kecerdasan emosional yang mumpuni.


Emosi adalah yang menghubungkan dirimu pada duniamu atau lingkunganmu. Sebenarnya, terbawa emosi atau menunjukkan perasaan adalah tanda bahwa kamu punya kemampuan untuk merespon segala yang terjadi di sekitarmu. Kamu bisa merasa gembira lantaran mendapat pekerjaan baru. Ketika ada teman yang membuatmu kesal, kamu pun akan merasa marah dan itu sangat lumrah.
Sadar atau tidak, sifat dan karaktermu yang emosional sebenarnya adalah investasi. Hal itulah yang sesungguhnya menjadikanmu pribadi yang “kaya”. Emosi itu pula yang sesungguhnya bisa memacu diri untuk memaksimalkan kemampuan diri. Sebut saja rasa cinta atau rasa suka juga adalah bentuk dari emosi. Ketika kamu menjalani pekerjaan atau kuliah atas dasar rasa suka dan cinta itu, tentu kamu akan terpacu untuk bisa maksimal menjalaninya.


Kata “emosional” terkadang disalahartikan. Kata ini seringkali digunakan untuk melabeli orang-orang yang mudah meledak karena marah saja. Padahal, bentuk emosi manusia sebenarnya bermacam-macam seperti yang sudah disebutkan di pembuka artikel ini.
Marah karena sedang kesal, menangis lantaran sedang sedih, atau tertawa lepas ketika ada hal yang lucu memang wajar-wajar saja. Tak ada salahnya ketika kamu terbiasa meluapkan perasaan-perasaan itu. Toh daripada harus memendam, bisa jadi kamu memang merasa lebih nyaman dengan mengungkapkannya.
Bukan berarti “lebay”, terbiasa meluapkan emosi dan perasaan justru adalah tanda bahwa kamu sudah nyaman dengan dirimu sendiri. Kamu lebih suka tampil apa adanya tanpa perlu khawatir mendapat anggapan miring dari orang-orang sekitarmu. Intinya, kamu hanya berusaha jujur dengan dirimu dan orang lain.
Karaktermu yang emosional akan memberi banyak keuntungan selama kamu mampu mengendalikannya. Kamu tahu hal-hal apa saja yang bisa dan boleh membuatmu marah. Kemarahanmu patut diluapkan tapi kamu bisa memilah perkara kapan dan dimana momen yang paling tepat. Seorang bos misalnya, tentu tidak bisa setiap saat memarahi karyawan ketika dirinya merasa kesal. Marah juga harus ada alasannya, ada takaran porsinya, dan ada akibat yang harus diperhitungkan setelahnya.

Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa orang-orang yang ringan meluapkan perasaan punya umur yang lebih panjang bahkan wajah yang awet muda. Alasannya, mengungkap perasaan atau meluapkan emosi akan membuatmu lega. Baik hati maupun pikiran akan terasa lebih longgar lantaran semua yang mengganjal sudah diluapkan.
Sementara, sering memendam perasaan bisa berarti menyiksa diri sendiri. Bukannya diluapkan, rasa marah atau kesal malah terus-menerus disimpan dalam hati. Akibatnya, emosi-emosi itu akan bertranformasi jadi pikiran-pikiran negatif yang semakin menggerogoti dirimu. Merasa stres, tertekan, atau tidak bahagia adalah puncak dari semuanya.
Berbekal kesadaran, sikap emosional akan membantumu mengenali dirimu sendiri. Kamu akan mampu memilah. Membedakan hal-hal yang membuatmu senang, sedih, marah, atau kesal. Hal ini pulalah yang akan jadi dasar ketika kamu akan membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup.
Bagaimana pun, emosi adalah pengalaman yang sangat personal. Tidak ada yang sanggup memahami perasaanmu kecuali dirimu sendiri ‘kan? Ketika kamu enggan menjadi pribadi yang emosional dan tidak jujur mengungkapkan perasaan, maka kamu akan kesulitan menjalani hidupmu sendiri. Karena pada dasarnya emosi adalah tentang dirimu sendiri dan segala yang ada di sekitarmu.


Tak ada salahnya menjadi orang yang emosional. Meski banyak orang yang menyebutmu “lebay” atau berlebihan dan bahkan “cengeng” misalnya, toh ada sekian kebaikan yang sebenarnya kamu miliki ‘kan? Orang lain tak benar-benar tahu, bahwa sebenarnya ada jiwa yang tangguh bersemayam dalam dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar