Minggu, 03 Januari 2016

Usia Menurunkan Kemampuan Seks Pria?

Ketika usia Anda dua puluh tahunan, mungkin Anda tidak pernah terpikir tentang kesulitan untuk mendapatkan ereksi. Akan tetapi ketika usia Anda telah merayap melewati angka 40, hasrat dan kemampuan seks Anda mungkin tidak sebaik sebelumnya.

Perubahan fisik dan penurunan kemampuan sosial tersebut lebih banyak disebabkan karena penurunan kadar hormon testoteron secara bertahap. Penurunan hormon itu juga ikut memengaruhi energi, kekuatan, otot dan massa lemak, kepadatan tulang serta fungsi seksual.

Apa saja masalah-masalah seksual yang dihadapi pria paruh baya?

- Di pertengahan usia 50 tahunan, seorang pria membutuhkan rangsangan fisik dan psikis lebih lama untuk siap dan mampu berhubungan seks. Kendati begitu, sebenarnya hasrat seksual pria sangat dipengaruhi kesehatan dan kebiasaannya daripada usianya. Pria yang sehat dan bugar biasanya akan tetap siap dan bergairah hingga usia lanjut.

- Sejalan dengan pertambahan usia, seorang pria memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan mempertahankannya.

- Di usia 20 tahun, ereksi Anda terjadi dalam seketika dan sekeras kayu. Namun kini penis Anda kadang-kadang lemas dan terkulai. Perubahan-perubahan itu normal. Yang perlu Anda lakukan untuk mencegahnya adalah menjaga kebugaran dengan olahraga agar aliran darah tetap lancar, termasuk ke daerah penis.

- Penyakit menular seksual (PMS). Banyak diantara kita tahu bahwa yang paling baik untuk menghindar dari PMS adalah tetap setia pada satu pasangan. Tetapi bila Anda secara sembunyi-sembunyi pernah berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom, mungkin Anda akan menderita penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Beberapa penyakit yang umum adalah, herpes genital, sifilis, klamidia, hepatitis, atau HIV.

Kemampuan seksual pria identik dengan ereksi. Begitu pentingnya kemampuan ini, sehingga banyak hal harus dijaga dan diperhatikan oleh para pria. Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunduran seksual pria:

1. Usia. Pria usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi testosteron berkurang.
2.Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
3. Hipertensi. Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.
4. Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.
5. Gangguan saraf. Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.
6. Trauma. Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.
7. Faktor psikis. Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.
8. Penyakit infeksi. Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.
9. Obat-obatan. Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.
10. Merokok. Selain dapat memicu kanker paru, juga menyempitkan pembuluh darah.
Tentu saja jangan berharap orang pada usia tua akan memiliki kehidupan seks sehebat saat mereka pada usia mudah dahulu. Tapi bukan berarti kehidupan seks anda ditakdirkan untuk menjadi suram dan tidak memuaskan. Orang yang sehat dapat tetap aktif secara seksual di usia 70-an , 80-an , dan 90-an karena aktifitas ini justru akan membantu anda tetap muda. Beberapa perubahan fisik yang berkaitan dengan usia memang tidak dapat dihindari, tetapi perubahan ini bukan berarti akan mengganggu keintiman seksual anda dengan pasangan.
Manfaat melakukan hubungan seks saat berada pada usia tua/senja:
1. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik . Seks bisa membakar lemak , menyebabkan otak melepaskan endorphin yang merupakan hormone bahagia , dan secara drastis mengurangi kecemasan .
2. Memperpanjang usia. Seks secara teratur akan membuat kita selalu bahagia karena rasa bahagia mampu meningkatkan kekebalan tubuh kita dan menjaga kesehatan organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik.
3. Memperkuat hubungan . Seks adalah kesempatan untuk mengungkapkan perasaan terdalam anda dengan pasangan.
4. Menurunkan stressor. Seks membuat kita lebih relaks dan terbebas dari beban masalah yang ada.
5. Menyehatkan kulit dan rambut. Saat menua orang cenderung menjadi keriput dan rambut rontok, sex mampu meningkatkan aliran darah yang membawa oksigen sehingga baik untuk mempertahankan elastisitas kulit dan kekuatan rambut.
6. Membebaskan dari penyakit kanker prostat dan kanker payudara. Studi menunjukkan aktif melakukan sex secara rutin dan teratur dapat mengurangi resiko kedua jenis penyakit yang sering dialami pria dan wanita tersebut.
7. Mengobati insomnia. Bagi orang tua yang sering mengalami kesulitan tidur, sex yang sehat dapat membantu mengatasi gangguan tidur anda, rasa bahagia dan nyaman dari hormone oksitosin yang dikeluarkan tubuh membuat kita mudah tidur terlelap.
Untuk mendapatkan perbagai keuntungan dari sex itu sendiri tentu saja baik pria ataupun wanita yang usianya sudah menua memerlukan beberapa cara dan teknik untuk dipelajari. Dengan memahami teknik yang benar diharapkan pasangan tua dapat mencapai semua manfaat dari aktifitas seks tersebut.

Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa sedikit membantu pasangan tua untuk mendapatkan kualitas sexnya:
1. Bicarakan secara terbuka dengan pasangan mengenai perubahan gairah seks dan kemampuan untuk ereksi agar dapat mencari solusi bersama. Karena jika hanya saling diam, lama kelamaan akhirnya mereka berpikir sudah tidak memerlukan sex lagi diusia mereka.
2. Konsultasikan pada dokter dan jangan malu, karena jika anda tidak bercerita tentu dokter juga tidak akan tahu masalah seksual anda. Beberapa obat-obatan dan penyakit tertentu dapat sangat mempengaruhi gairah dan kemampuan ereksi anda.
3. Hindari rokok dan alcohol, mengkonsumsinya secara rutin akan mengganggu aliran darah sehingga berpotensi mengakibatkan impotensi.
4. Olahraga teratur dan cegah kegemukan, dengan tubuh yang sehat dan berstamina, otomatis kekuatan dalam melakukan hubungan seksual juga semakin meningkat dan membaik. Tubuh sehat juga mencegah resiko datangnya penyakit yang menyebabkan gangguan ereksi/seksual.
5. Ubah mindset dan pola pikir, yakinilah bahwa walaupun usia kita semakin menua, namun semangat selalu ada, yakinkan diri anda tetap cantik dan ganteng, janganlah ragu untuk saling memuji antar pasangan supaya gaiarah itu timbul lagi.
6. Lakukan sex secara rutin dan aktif, karena saat anda berhenti melakukan hubungan sex dalam jangka waktu lama, hal itu akan menjadi keterusan dan anda akan canggung untuk memulainya kembali.
7. Walaupun mungkin pasangan anda sudah tidak sehebat dulu, anda wajib harus setia, karena beberapa orang  ada yang mengambil jalan pintas dengan melakukan hubungan dengan orang lain (berselingkuh) hal ini justru dapat merusak rumah tangga dan berpotensi meningkatkan angka penyakit menular seksual.
8. Gunakan pelumas vagina (lubricant), pada awal penggunaan mungkin akan sedikit terasa aneh, namun setelah beberapa lama hal ini akan begitu menyenangkan sehingga baik pria maupun wanita masih dapat merasakan kenikmatan dalam berhubungan seks.
9. Penggunaan alat bantu sex macam vibrator dan vagina getar mungkin diperlukan untuk membantu aktifitas seks anda, jangan berpikir negative, tapi jika hal ini sudah dibicarakan sebelumnya justru pasangan dapat saling bantu untuk mendapatkan kepuasan tersendiri didalam hubunganya.
10. Pilih posisi seks yang aman, karena beberapa penyakit seperti radang sendi, sesak nafas karena penyakit paru dan jantung terkadang membuat anda kesulitan mendapatkan posisi aman. Carilah posisi terbaik dengan mengkomunikasikan dengan pasangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar