Selasa, 05 Januari 2016

Yuk Buat Orang Tua Merasa Bangga

Menjadi orang tua memang penuh dengan perjuangan. Banyak beban yang ia tanggung. Apalagi mempunyai anak seperti kita. Mulai saat kita lahir, mereka sudah menanggung beban yang sangat berat, seperti perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita.

Dan itu diteruskan dengan perjuangan ayah yang rela membanting tulang mencari nafkah demi kelangsungan hidup kita. Adakah orang lain yang mampu berjuang seperti ini untuk kita, termasuk pacar kita? Lantas mengapa kita memprioritaskan pacar ketimbang orangtua kita?

Jadilah anak yang mandiri, yang bisa mengurangi beban orang tua. Janganlah perjuangan atau beban yang mereka tanggung terhadap kita, kita balas dengan air tuba. Bantulah orang tua dengan berprestasi yang membuat mereka bangga. Selain itu, kita harus lebih memprioritaskan kebahagiaan orang tua, dibanding kebahagiaan dari pacar yang belum tentu menjadi pasangan hidup kita kelak.

Nggak akan ada yang bisa menyamai perasaan kita sebagai anak ketika melihat orang tua kita tersenyum, dan mengetahui bahwa alasan di balik senyum itu adalah kita. Walau begitu, membuat orang tua kita bangga dan bahagia adalah salah satu hal paling sulit di dunia. Kita nggak selalu bisa sependapat dengan mereka — kadang malah keinginanmu berbeda 180 derajat dengan keinginan orang tua. Tapi, minimal kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk berusaha membuat mereka paham bahwa kamu menyayangi dan menghormati mereka:
1. Hubungi Mereka Saat Kamu “Nggak Lagi Butuh”:
Sisihkan waktu 10-15 menit sekedar untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja, dan memberi tahu mereka kalau kamu baik-baik saja. Jangan cuma hubungi mereka kalau kamu sedang butuh duit. Ayah atau ibu kamu adalah satu-satunya orang di dunia ini yang akan selalu senang hati mengetahui apa yang sedang dan akan kita kerjakan.
2. Beri Mereka Hadiah Tak Terduga, Di Saat Tak Terduga:
Kamu ingat ibumu bilang dia naksir scarf yang kalian lihat di mall beberapa hari lalu? Kalau kamu punya uang, belikan dia scarf itu walaupun hari ulang tahun beliau masih jauh. Memberi hadiah adalah salah satu cara menunjukkan bahwa kamu peduli, dan bahwa kamu bersedia repot-repot mengingat apa yang membuat ibumu senang.
3. Beranikan Dirimu Untuk Kerja Kecil-kecilan:
Dengan ini, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu punya tekad untuk mandiri dari orang tua dalam hal finansial. Kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu sudah dewasa, dan bahwa kamu berhak diperlakukan dengan hormat sebagaimana orang dewasa pada umumnya.
4. Sayangi Saudara Kamu:
Generasi kita (dan internet) cenderung menganggap orang-orang yangmisanthropic itu keren. Coba deh, udah berapa orang yang kamu tahu pernah bilang ke kamu “I hate/don’t understand people”?
Ada dunia di luar dirimu sendiri, yang sama menariknya dengan dunia yang kamu bangun dalam hati dan kepalamu. Alokasikan lebih banyak waktu untuk bermain dengan kakak dan adikmu. Pastikan mereka tahu kalau kamu selalu berusaha ada untuk mereka. Sumpah, nggak akan ada ruginya kalau kamu bersikap terbuka dan approachable terhadap orang-orang di sekitarmu.
5. Tunjukkan Kepada Mereka Bahwa Kamu Berusaha:
Kamu nggak perlu punya IPK 3,98 untuk membuat orang tuamu bangga. Kamu nggak perlu mencetak nilai ulangan yang 100 semua. Kamu cuma perlu membuktikan pada orang tuamu kalau kamu cukup pintar untuk mengerti bahwa sekolah itu penting, dan cukup sopan untuk menghargai bahwa mereka telah melakukan apapun untuk memberikanmu pendidikan.
6. Hargai Selera Mereka:
Orang tua kamu tumbuh di zaman yang berbeda dari kamu. Selera film dan musik kalian pun kemungkinan besar berseberangan. Bisa jadi, mereka suka musik yang menurutmu ‘norak’ atau ‘kampungan’. Tapi suatu lagu bisa menarik bukan hanya karena kualitas musik atau liriknya, melainkan juga karena lagu itu mampu membawa kembali momen-momen berharga dalam hidup pendengarnya. Dan mungkin aja, itu kenapa ibumu masih suka mendengarkan tembang kenangan yang saking mendayu-dayunya sampe bikin kamu lemes.
7. Rawat Penampilanmu:
Klise, ya? Dari kecil juga kamu sudah selalu diingatkan buat mandi sore, pakai bedak, dan keluar rumah pakai baju yang rapi. Tapi, mungkin nggak banyak dari kita yang diajarkan bahwa merawat penampilan adalah suatu bentuk sopan santun. Kamu pakai deodoran bukan demi dirimu sendiri, tapi demi orang lain yang harus berdesak-desakan dengan kamu di bus kota. Kamu pakai lipstik bukan dengan tujuan jadi cewek paling cantik di dunia, tapi karena menyajikan wajah yang elok adalah suatu tindakan yang terpuji.
Lagipula, siapa yang nggak bangga punya anak yang selalu berpenampilan rapi?
8. Bersikaplah Sopan, Walaupun Mereka Orang Tuamu:
Jangan remehkan mereka, sedekat apapun kamu dan orang tuamu. Mereka tetap manusia, dan setiap manusia berhak untuk diperlakukan dengan sopan. Selalu bilang terima kasih untuk menghargai kebaikan mereka, dan jangan lupa minta maaf kalau kamu melakukan kesalahan.
9. Selalu Miliki Alasan Yang Logis Kenapa Kamu Melakukan Sesuatu:
Anak-anak Indonesia selalu dididik untuk menjadi penurut. Tapi, perbedaan pendapat antara kamu dan orang tuamu kadang nggak bisa terhindarkan. Trik terbaik untuk menyelesaikan konflik dengan orang tua bukanlah dengan memenuhi apapun yang mereka tuntut dari kamu — tapi dengan menjelaskan alasan-alasan logis kenapa kamu percaya bahwa apa yang kamu lakukan adalah hal terbaik buat kamu, orang-orang di sekitarmu, dan masa depanmu.
10. Maafkan Mereka, Dan Maafkan Juga Dirimu Sendiri:
Ada saatnya kamu harus mengakui bahwa rasa kecewa adalah sesuatu yang pasti ada dalam hubungan orang tua dan anak. Maafkan orang tuamu atas ketidakmampuan mereka untuk mendukung seluruh ambisi hidupmu. Maafkan dirimu sendiri atas ketidakmampuan kamu untuk memenuhi seluruh keinginan dan asa mereka.
11. Pahami dan Camkan Bahwa Mereka Menjalani Beberapa Peran Sekaligus Dalam Hidup Mereka:
Buat kamu, mereka adalah orang yang mengganti popok saat kamu bayi, menggandeng tanganmu saat kamu belajar jalan, mengabadikan momen memalukanmu dengan kamera jadul mereka, membiayai sekolah dan kursus bimbelmu, dan selalu menuntutmu ini-itu. Bagi orang lain, mereka adalah ‘Bu Dokter’, ‘Pak Guru’, tetangga yang ramah, imam masjid yang baik, sahabat SMA, atau bahkan mantan pacar.
Ketika kita menyadari bahwa mereka bukan cuma orang tua kita — bahwa mereka adalah manusia, yang menjalani beberapa peran sekaligus dalam hidup mereka — akan lebih mudah untuk menghormati, mencintai, atau menghargai apapun yang telah mereka lakukan demi kita dalam hidup ini. Yang tak kalah penting, akan lebih tanpa pamrih kamu berusaha untuk membahagiakan dan membanggakan hati mereka.
Meminta maaf saat membuat kesalahan adalah hal yang wajib dilakukan. Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak sedari kecil sikap ini. Saat mengajarkan anak untuk meminta maaf, orangtua jangan sampai memaksa tetapi anda berikan pengertian dan harus bersabar dalam menjelaskan kenapa hal ini penting.
Selanjutnya, sikap ini dapat membantunya untuk belajar bertanggung jawab dan berjiwa besar. Berikut beberapa langkah yang disarankan:
Kebiasaan Keluarga
Anda sebagai orangtua harus memberikan contoh terlebih dahulu, bila anda berbuat salah anda juga harus meminta maaf. Anak-anak cenderung akan menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Melalui contoh nyata, anak dapat lebih paham makna dari meminta maaf
Dipupuk Sedini Mungkin
Mengajarkan hal ini sedini mungkin akan lebih baik. Saat anak balita anda bermain bersama teman, semisalkan ia membuat temannya menangis karena berebut mainan yang bukan miliknya. Pandu anak bagaimana cara meminta maaf dengan benar, misalnya dengan menyalami dan mengucapkan maaf kepada temannya. Bisa juga dengan menanyakan kepada anak anda bagaimana perasaannya saaat melakukan kesalahan dan bagaimana perasaannya saat disakiti orang lain. Beri pengertian dan ajaklah anak untuk berdikusi.
Permintaaan Maaf yang Diikuti Pengampunan
Maaf yang diikuti dengan pengampunan adalah tindakan utuh yang berkesinambungan. Tindakan nyatanya misalnya dengan mengatakan, "tidak apa-apa" atau "Aku memafkanmu". Permintaan maaf dan memaafkan perlu terjadi untuk terhindar dari luka hati atau konflik berkelanjutan.
Termasuk Hal Kecil Yang Tidak Sopan
Keluarga adalah kelompok kecil pertama yang mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi di kelompok yang lebih besar yakni masyarakat. Salah satu yang termasuk adalah norma kesopanan. Hal kecil seperti bersendawa, tegukan dan buang gas bila dilakukan di depan orang lain atau orang yang lebih tua akan mengganggu kenyamanan. Untuk itu, jelaskan kepada anak untuk segera meminta maaf bila terjadi karena hal tersebut karena tidak menjaga kesopanan.
Jangan Memaksa Anak
Dalam beberapa kasus, terdapat anak yang belajar meminta maaf karena paksaan dari orangtuanya. Pengajaran ini seharusnya disertai dengan penjelasan masalahnya, sehingga anak mampu untuk memberikan perasaan tulus ketika meminta maaf. Hindari untuk memaksa dengan menggunakan ancaman, hal ini justru akan membuat anak anda takut.
Memaafkan dan Dimaafkan Merupakan Kebanggaan
Mungkin anak merasa kesulitan untuk meminta maaf atas kesalahannya, di sini sebagai orangtua anda jelaskan bahwa sikap ini mampu mempererat hubungan pertemanan dengan siapapun. Punya banyak teman menjadi ukuran bahwa anak anda diterima dengan baik oleh lingkungan. Sehingga anak menyadari bahwa keberadaan teman sangat diperlukan dalam bermasyarakat.
Trik dan tips ini selain dijelaskan di rumah, anda juga dapat lakukan di moment-moment kebersamaan keluarga sekaligus melihat tindakan nyatanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar