Minggu, 03 Januari 2016

Yang Harus Kamu Lakukan Ketika Karir Impianmu Melayang?

Kamu adalah lulusan baru dari universitas yang cukup punya nama, dengan IPK yang membanggakan gak hanya orang tua, tapi juga tetangga di kampung halaman sana. Kamu percaya diri dan siap memasuki dunia kerja. Jaringan sudah kamu bangun dengan usaha, relasi dengan perusahaan impianmu pun terawat dengan baik. Seolah nggak ada lagi yang bisa menghalangi kamu meniti karir impianmu.

Kemudian, mimpimu berkarir di stasiun TV tertentu sirna karena izin siaran TV itu dicabut KPI. Niatmu melamar di sebuah perusahaan IT terpaksa diurungkan, karena mereka tiba-tiba menutup kantor mereka di Indonesia. Atau kamu mungkin sudah mencoba, tapi nggak diterima. Gimana gak nyesek dada kamu?
Dengan jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 7,15 juta orang, kamu mesti bersaing keras untuk mencari pekerjaan. Namun, apakah mencari pekerjaan lain adalah satu-satunya jalan? Apa lagi yang bisa kamu lakukan ketika pekerjaan impianmu melayang?
Bangun! Waktunya Move On
Cukup berduka untuk jangka waktu tertentu saja. Kamu harus mengakui dengan kesadaran penuh bahwa karir impian di perusahaan idamanmu sudah sirna. Renungkan apa yang bisa dilakukan sekarang. Kamu harus mempertimbangkan segala peluang yang masih kamu punya.
Yang pasti, ada tiga opsi yang paling masuk akal bagi kamu sekarang: a) kuliah lagi demi gelar pasca sarjana, b) mencari pekerjaan lain (sales representative, barista, etc.) sembari meneruskan usaha untuk mengincar perusahaan impian, atau c)…
Grow Some Balls, Bikin Peluangmu Sendiri Jadi Pengusaha
Mungkin kamu akan dilabeli ‘Pengusaha Dadakan’ di awal, tapi itu gak apa-apa. Memang nyatanya kamu terdesak keadaan, kok. Itu nggak membuat status ‘pengusaha’ kamu tercederai, ‘kan?
Tentukan inovasi dan modifikasi produk atau jasa yang kamu kuasai. Entah itu memotret, menulis kode, atau kerajinan seni. Ingat, yang kamu ciptakan bukanlah sekedar barang atau jasa, tapi juga peluang untuk mencapai hal-hal besar lainnya.
Ini bukan soal kelihaian, keberuntungan, apalagi takdir. Ini soal kerja keras. Bangun pagi, kerja, bikin sesuatu, curahkan segalanya untuk pekerjaanmu. Semakin banyak jumlah jam yang kamu alokasikan untuk bisnismu, semakin besar pula peluang kamu untuk sukses. Sukses dalam karir nggak datang dengan sendirinya, sukses adalah hasil dari kerja keras, usah dan determinasi.
Kerja kerasmu akan terbayar ketika perusahaan yang lebih besar datang padamu, mengajakmu bekerja sama, atau bahkan merekrutmu. Ambil contoh mendiang Steve Jobs, yang memulai usahanya sendiri dan membesarkan Apple. Sayang, kompetisi yang ketat membuat Apple hampir bangkrut, dan Jobs pun didepak oleh perusahaan yang ia lahirkan itu. Tak patah arang, Jobs pun segera mendirikan perusahaan baru bernama Pixar. Pixar terbukti sukses — dan justru kemudian hari dibeli oleh Apple. Ini kemudian mengizinkan Jobs untuk kembali ke puncak perusahaan yang dulu pernah mendepaknya itu.


Jangan Terlena! Tetap Dobrak Zona Nyaman Kamu
Buat lebih banyak peluang untuk dirimu, pusatkan tenaga pada sesuatu yang lebih besar. Mulailah sebuah proyek yang sama sekali baru, sehingga tanpa kamu sadari kamu mempelajari lebih banyak ilmu. Seiring waktu, kamu akan banyak belajar, bisa menimba pengalaman, dan menjalin relasi yang nantinya akan menaikkan reputasi dirimu.


ada 3 cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi krisismu ini:
1. Belajarlah dari Pengalaman.
Sering dengar kan, jika pengalaman itu adalah guru yang terbaik?! Karena krisis ini adalah krisis yang banyak dialami olah orang, maka tentu saja banyak orang lain yang juga telah mengalaminya. Share dan dengarkan saran – saran dari mereka yang telah mengatasi krisis ini. Bisa jadi kamu bakal dapat saran – saran yang berguna, lho?!


2. Jaga Pertemananmu, Terutama Dengan mereka – Mereka yang Memberikan Efek Positif Bagimu.
Sebagai makhluk sosial tentu kita butuh teman – teman dalam hidup kita. Nah, hal yang paling penting adalah mulai sortir teman – temanmu. Bukannya bermaksud mendiskriminasi ya, tapi tentu saja kamu akan lebih berkembang jika kamu memiliki teman – teman yang positif dan mendukungmu, bukan?!


3. Mulai Kenali Dirimu Sendiri, Tentang Apapun Ambisi – Ambisimu, Tentang Apa Yang Kamu Inginkan Untuk Hidupmu, Tentang Semua Kelebihan maupun Kekuranganmu dan Percayalah bahwa.
Menjadi diri sendiri dengan keunikan dan keunggulan pribadi ternyata dapat menjadi kunci sukses saat berkarir. Karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki personal brand (kekhasan pribadi) yang sangat kuat.


Melalui proses personal branding, Anda juga mengembangkan pemahaman diri tentang keunikan, kekuatan karir dan berbagai hal yang membuat Anda berharga di tempat kerja.


"Personal branding memacu Anda untuk memperjelas tentang apa yang ingin Anda capai dan membantu menetapkan tujuan untuk mencapainya," ujar CEO Karir.com Dino Martin.
Jika Anda ingin sukses, menciptakan merek pribadi bukan hanya sebuah pilihan, melainkan suatu kebutuhan. Apakah Anda bercita-cita untuk mendapatkan promosi atau pekerjaan impian, menciptakan brand yang menarik dan konsisten akan membantu mencapai tujuan pribadi dalam berkarir.


Berikut empat cara membangun personal brand agar karir semakin cemerlang:


1. Tunjukan nilai lebih yang Anda miliki
Luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang membuat Anda berbeda dari rekan-rekan di kantor, seperti kekuatan, ketertarikan dan tujuan karir pribadi. Jika Anda meninggalkan pekerjaan saat ini, apa yang membuat perusahaan dan rekan Anda merasa kehilangan?
"Kenali potensi diri Anda, sebaik mungkin," pungkas Dino


2. Cari tahu penilaian orang lain terhadap Anda
Tanyakan pada rekan terdekat, rekan kerja, tentang sifat yang menggambarkan Anda.
"Apa keahlian Anda? Apa kekuatan Anda? Di bidang mana mereka melihat Anda sebagai sosok tak tergantikan?" terangnya.


3. Identifikasi target Anda
Sama halnya seperti produsen BMW yang mengenal targetnya sebagai pengemudi kelas tinggi yang mengedepankan prestise, Anda juga harus melakukan hal serupa. Menentukan target yang sesuai dengan kemampuan karir pribadi.
Hal ini tidak hanya akan membantu Anda mengasah kemampuan pribadi, tapi menunjukkannya ke tempat yang tepat.


4. Perhatikan detail
Segala sesuatu yang Anda lakukan pada akhirnya memberikan kontribusi pada personal brand.
Setelah brand Anda telah dikenal, pastikan bahwa hal-hal kecil seperti cara berpakaian, bahasa tubuh, bagaimana Anda bersikap pada rekan kerja, hingga cara menulis email. Tunjukkan kemampuan yang konsisten guna membentuk personal brand yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar